Kalau saya apanya yang disadap? Paling pembicaraan dengan istri tentang menu makan sehari-hari, hari pertama minta nasi goreng, hari kedua sate kambing..."
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku salah satu alasan dia menggandeng Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) awal Februari lalu adalah khawatir keamanan dokumen-dokumennya terancam pasca-penyadapan.

"Makanya saya minta MOU dengan Lemsaneg untuk mengamankan dokumen-dokumen di sini (Balaikota). Bentuk pengamanannya ya yang serba electronik itu seperti e-catalog dan sebagainya itu," kata Jokowi di Balaikota, Jumat.

Awal Februari lalu, Jokowi menggandeng Lemsaneg untuk mengembangkan sistem elektronik bagi semua data dan informasi di Pemprov DKI Jakarta.

Terkait penyadapan terhadap dia, Jokowi enggan melapor polisi dan malah memilih menggandeng Lemsaneg karena menurutnya pembicaraannya di rumah tidak penting. Dokumen-dokumen di kantornyalah yang harus diselamatkan.

"Kalau saya apanya yang disadap? Paling pembicaraan dengan istri tentang menu makan sehari-hari, hari pertama minta nasi goreng, hari kedua sate kambing, hari ketiga sayur lodeh, pasti kecewalah. Kalau mau sadap kejelekan saya, ya biar. Toh orang pasti punya kejelekan," katanya.

Jokowi juga menolak mengungkapkan kecurigaan lawan-lawan politiknya karena dia lebih suka berpikir positif.

Selain MOU dengan Lemsaneg, Jokowi akhir-akhir ini juga tidak mencantumkan jadwal sehari-harinya di website resmi Pemprov DKI Jakarta karena alasan sama.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014