Tokyo (ANTARA News) - Bayi lelaki pertama yang lahir di keluarga kekaisaran Jepang dalam hampir 41 tahun terakhir, diberi nama Pangeran Hisahito pada hari Selasa dalam sebuah upacara yang bersifat pribadi yang berlangsung di rumah sakit Tokyo. Putri Kiko yang melahirkan pangeran baru tersebut kini tengah dirawat di rumah sakit itu setelah menjalani operasi `caesar` ketika melahirkan bayinya, juru bicara Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan. "Hisa" artinya "ketentraman", sementara huruf China "hito", yang digunakan dalam garis urutan pewaris tahta, artinya "standar moral yang tertinggi" atau "berbudi luhur". Dalam rangkaian upacara itu, Pangeran Akishino, putra kedua Kaisar Akihito, meletakkan di samping bantal bayinya sebuah kotak kayu yang berisi nama yang ditulis dalam selembar kertas tradisional buatan tangan Jepang. Bayi yang berada di urutan ketiga sebagai pewaris tahta kekaisaran Jepang setelah pamannya dan ayahnya tersebut, juga diberi simbol pribadi berupa "koyamaki" atau cemara payung. Kelahiran cucu lelaki pertama Kaisari Akihito ini membuat tersendatnya rencana untuk mengubah undang-undang yang mengijinkan perempuan menjadi pewaris tahta kekaisaran Bunga Krisan, yang selama ini dibatasi hanya untuk pria. Hasil jejak pendapat yang dilakukan oleh media NHK setelah kelahiran pangeran kecil ini, menunjukkan bahwa 56 persen responden berpendapat bahwa undang-undang itu perlu diubah agar wanita dan anak-anaknya bisa naik tahta, sementara 33 persen lainnya mengatakan undang-undang itu tidak perlu diubah. Putra Mahkota Jepang Naruhito dan isterinya Putri Masako mempunyai satu orang putri Aiko (4 tahun), sementara adiknya Pangeran Akishino(40 tahun) yang beristerikan Putri Kiko (40 tahun) sebelumnya sudah mempunyai dua orang putri, masing-masing Putri Mako (14 tahun) dan Putri Kako (11 tahun). Akishino dan Kiko menikah pada Juni 1990. Karena pangeran yang baru lahir ini bukan putra dari Naruhito sebagai pewaris tahta di urutan pertama, tapi dari Akishino, yang berada di urutan kedua, maka ia kemungkinan tidak akan menerima perlakuan yang sama seperti seandainya seorang bayi lelaki terlahir dari pasangan Putra Mahkota Naruhito dan Putri Masako, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006