Nikosia (ANTARA News) - Para pejabat Siprus Turki dan Siprus Yunani, Kamis (27/2), mengadakan pembicaraan "bersejarah", masing-masing, di Ankara dan Athena mengenai masalah Siprus --pembicaraan pertama semacam itu selama sekitar 50 tahun.

Pembicaraan tersebut diselenggarakan dalam kerangka kerja perundingan lanjutan bagi penyatuan kembali Siprus, yang secara etnik terpecah antara masyarakat Siprus Yunani dan Siprus Turki sejak Turki menduduki bagian utara pulau itu pada 1974, sebagai reaksi atas kudeta oleh perwira militer Yunani.

Perundingan untuk membawa masyarakat Siprus Turki dan Siprus Yunani di bawah bendera negara federal berlangsung belum lama ini, setelah kekosongan selama 18 bulan.

Andreas Mavroyiannis, yang mewakili masyarakat Siprus Yunani, bertemu di Ankara dengan Wakil Menteri di Kementerian Luar Negeri Turki Feridiun Sinirlioglu, demikian laporan Xinhua, Jumat pagi.

Perunding Siprus Turki Kudret Ozersay mengadakan pembicaraan di Athena dengan Sekretaris Jenderal di Kementerian Luar Negeri Yunani Anastasis Mitsialis.

Tak ada pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut sejalan dengan kesepakatan bagi perundingan yang tak banyak publikasi.

Namun Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan akan menguntungkan untuk melanjutkan pertemuan dan mendalami berbagai masalah. Namun juru bicara Pemerintah Yunani memperingatkan itu hanyalah permulaan dan jalan menuju penyelesaian akan berat.

(C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014