Penurunan kegempaan, jadi pada Jumat (28/2) status turun menjadi waspada dan steril 3 kilometer,"
Kediri (ANTARA News) - Status Gunung Kelud (1.731 mdpl) di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kini turun dari siaga menjadi waspada pascaerupsi pada 13 Februari lalu.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) M Hendrasto, Jumat, mengatakan penurunan status itu dilihat dari penurunan aktivitas baik secara visual ataupun instrumental,

"Penurunan kegempaan, jadi pada Jumat (28/2) status turun menjadi waspada dan steril 3 kilometer," katanya saat dihubungi.

Pihaknya berharap, warga bisa mematuhi aturan dan tidak mendekati lokasi kawah dengan radius yang sudah ditetapkan tersebut.

PVMBG juga belum melakukan peninjauan lokasi gunung, mengingat masih terjadi kegempaan. Tim baru akan melakukan evalausi jika kondisi gunung itu sudah normal.

"Mungkin saja masih ada endapan awan panas," katanya.

Pihaknya juga belum mengetahui dengan pasti bentuk pasti Gunung Kelud yang telah erupsi pada Kamis (13/2) tersebut. Namun, dari kamera pengintai, terbentuk sebuah cekungan.

"Kemungkinan bisa terisi dengan air. Tapi, jika sudah normal akan memantau," ucapnya.

Gunung Kelud mengalami erupsi, setelah sebelumnya terjadi gempa tremor sampai enam jam. Gunung itu dinyatakan erupsi pukul 22.56 WIB, setelah statusnya naik dari semula siaga menjadi awas.

Perubahan status Gunung Kelud relatif sangat cepat, dari sebelumnya aktif normal berubah menjadi waspada pada Minggu (2/2), dan berubah lagi menjadi siaga pada Senin (10/2) pukul 16.00 WIB, dan pada Kamis (13/2) pukul 21.15 WIB berubah statusnya menjadi awas.

Akibat erupsi itu, merusak ribuan rumah maupun fasilitas umum, pertanian, peternakan, dengan kerugian miliaran rupiah. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014