Bogor (ANTARA News) - Pelawak Eko Patrio  merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Jojon.

"Pak Jojon bukan senior tetapi guru bagi saya dan bagi semua pelawak-pelawak dan komedian di tanah air," kata Eko saat ditemui usai pemakaman Jojon di TPU Blender, Kebon Pedes, Kota Bogor, Kamis.

Menurut Eko, Jojon adalah sosok yang egaliter karena tidak membedakan antara senior dan junior.

"Sesuatu yang membanggakan, selain menjadi guru, Jojon pulalah yang menyemangati Patrio hingga saat ini," ujar Eko.

Dimata Eko, sosok Jojon adalah pelawak yang serba bisa, inspiratif, jauh dari gosip dan sangat mumpuni di dunia komedian.

"Beliau orang bisa menciptakan komedi yang variatif, tidak ada lagi tokoh yang membanggakan seperti Jojon. Meski usianya sudah 64 tahun tapi tetap semangat," ujarnya.

Eko pada Rabu malam (5/3) mendapat kabar bahwa Jojon masuk rumah sakit.

"Pagi tadi, pulang dari Teater Koma, habis Shalat Shubuh dikabarin Pak Haji (Jojon-red) meninggal dunia," ujar Eko.

Eko menyebutkan, dirinya dan seluruh komedian di Indonesia sangat kehilangan atas kepergian Jojon untuk selama-lamanya.

Menurut Eko, sebelum Jojon meninggal, ia telah menyiapkan banyak program-progam yang akan dibuat bersama dengan Jojon.

"Ada program yang mau dibuat diarahkan untuk Jojon, satu program yang menyatukan pelawak senior dan junior, serta stand up comedy," ujar Eko yang mengaku kenal Jojon sejak 25 tahun lalu.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014