New York (ANTARA News) - Pengawas nuklir dukungan PBB menyatakan tidak mendeteksi ledakan atau tabrakan yang berkaitan dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH 370, kata Stephane Dujarric, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin (17/3) waktu setempat.

Menurut dia, Organisasi Pelarangan Uji Coba Nuklir (Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization/CTBTO) yang berbasis di Wina akhir pekan lalu mengonfirmasi bahwa tidak ada ledakan atau kecelakaan pesawat di daerah atau laut yang sejauh ini telah dideteksi.

CTBTO, yang disahkan oleh Sidang Majelis Umum PBB pada 10 September 1996, adalah organisasi internasional yang dirancang untuk mendorong Kesepakatan Larangan-Uji-Coba-Nuklir Menyeluruh.

Organisasi itu mengoperasikan sistem di seluruh dunia guna memantau sinyal seismik dan akustik.

Kecelakaan pesawat, jika ada, mungkin terdeteksi oleh Sistem Pemantauan Internasional CTBTO, kata Dujarric seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Menurut dia, Sekretaris Pelaksana CTBTO Lassina Zerbo telah menyebut kemungkinan itu dan menyatakan akan mengoperasikan sensor organisasi tersebut.

"Ia juga mendorong semua ilmuwan dari negara anggota agar secara seksama mempelajari data yang tersedia," kata Dujarric.

Pada masa lalu, stasiun CTBTO telah mendeteksi beberapa kecelakaan pesawat, termasuknya jatuhnya satu pesawat di Bandar Udara Narita di Jepang pada Maret 2009.

(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014