Tindakan Fed meninggalkan investor dengan pesan yang sangat jelas
New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen memberikan gambaran jadwal waktu kasar tentang kapan bank sentral dapat menaikkan suku bunga acuannya.

Pada Rabu 21.00 GMT (Kamis 04.00 WIB), euro turun menjadi 1,3827 dolar dari 1,3932 dolar pada akhir Selasa.

Dolar dibeli 102,32 yen Jepang, naik dari 101,42 yen.

Euro menguat menjadi 141,53 yen dari 141,29 yen.

The Fed, seperti yang diharapkan, memutuskan untuk melanjutkan pemangkasan program stimulusnya.

Bank sentral merevisi pedoman ke depan tentang tingkat suku bunga, menurunkan ambang batas pengangguran 6,5 persen sementara menambahkan bahwa pihaknya masih memperkirakan suku bunga sangat rendah untuk "waktu yang cukup" setelah program pembelian obligasi berakhir, menurut komunike.

Tetapi pernyataan dari Yellen selama konferensi pers mengirim saham AS lebih rendah sementara memperkuat dolar.

Yellen mengatakan kerangka waktu untuk menaikkan suku bunga bisa menjadi "pada urutan sekitar enam bulan" setelah berakhirnya stimulus, yang diharapkan pada kecepatan pengurangan stimulus saat ini pada akhir tahun.

"Tindakan Fed meninggalkan investor dengan pesan yang sangat jelas," kata Kathy Lien, direktur pelaksana di BK Asset Management sebagaimana dikutip AFP. "Hari ini, Janet Yellen mulai menetapkan harapan untuk pengetatan."

"Fakta bahwa Janet Yellen berbicara tentang kenaikan suku bunga pada pertemuan pertamanya sebagai Ketua Federal Reserve sangat bullish untuk dolar dan memberikan spesifik tentang waktu memberikan investor target untuk melihat ke depan," Lien menambahkan.

Di antara mata uang lainnya, poundsterling Inggris merosot menjadi 1,6536 dolar dari 1,6587 dolar.

Dolar menguat menjadi 0,8807 franc Swiss dari 0,8732 franc.

(A026/S004) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014