Jakarta (ANTARA News) - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan beraktivitas fisik lebih dari satu jam per hari mengurangi risiko terserang kanker payudara, berapa pun usia Anda.

Para peneliti mengatakan perempuan yang aktif melakukan aktivitas fisik risikonya menderita kanker payudara berkurang 12 persen dibandingkan mereka yang kurang aktif. Meskipun hal ini tergantung pada jenis tumornya.

"Ini adalah temuan yang menarik. Breakthrough Breast Cancer baru-baru ini mempelajari semua studi tentang aktivitas fisik dan kanker payudara dengan para ahli di seluruh dunia. Kami juga menemukan bukti, perempuan dapat mengurangi risiko menderita kanker payudara dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur," ujar Dr Hannah Bridges, Health Information Lead at Breakthrough Breast Cancer, seperti dilansir Female First.

Para perempuan, menurut Dr. Bridges, bisa beraktivitas aktivitas seperti berkebun, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, atau jalan cepat.

Sementara itu, Direktur Penelitian dari International Prevention Research Institute, Lyon, France, Profesor Mathieu Boniol, melaporkan hasil meta analisis dari 37 studi yang dipublikasikan antara tahun 1987 dan 2013, yang mewakili lebih dari empat juta perempuan.

"Semua studi ini melihat hubungan antara latihan fisik dan risiko kanker payudara yang telah diterbitkan sampai saat ini, sehingga kami yakin bahwa hasil analisis kami kuat , " katanya.

Aktivitas fisik dikenal memiliki peran protektif pada kanker lain, seperti penyakit jantung.

Kemudian, mengenai usia, para peneliti tidak menemukan indikasi risiko kanker payudara akan menurun hanya karena beraktivitas fisik pada usia muda. Hal ini berarti usia memulai aktivitas fisik tampaknya menjadi penting.

"Menambahkan kanker payudara, termasuk jenis agresifnya, pada daftar penyakit yang dapat dicegah dengan aktivitas fisik seharusnya mendorong pengembangan olahraga seperti bersepeda, berjalan, penciptaan fasilitas olahraga baru,.." ujar Prof Boniol.

Menurutnya, semua itu berbiaya rendah dan merupakan strategi yang sederhana untuk mengurangi risiko penyakit yang berbiaya tinggi.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014