Kita optimistis target 45 SPBG bisa selesai tepat waktu, tapi pembangunannya berjalan secara bertahap."
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan bahwa pihaknya tidak menemukan kendala dalam upaya pembangunan sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di wilayah ibu kota.

"Pembangunan SPBG berjalan lancar, tidak ada kendala dan masalah, seperti pembebasan lahan dan sebagainya. Kita optimistis target 45 SPBG bisa selesai tepat waktu, tapi pembangunannya berjalan secara bertahap," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut dia, pembangunan SPBG tersebut dilakukan oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) dan bekerja sama dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang bertanggung jawab atas penyediaan lahan SPBG.

"Rencananya, tahun ini kita akan membangun sebanyak enam SPBG sekaligus menyediakan dua kendaraan pengisi bahan bakar gas atau Mobile Refueling Unit (MRU) di Jakarta," ujarnya.

Dia menuturkan pembangunan enam SPBG tersebut bertujuan mendukung pembelian ribuan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang berbahan bakar gas.

"Jumlah bus Transjakarta terus bertambah setiap tahun, jadi harus diiringi juga dengan ketersediaan bahan bakarnya. Makanya, kita terus dorong PGN untuk membangun lebih banyak SPBG di Jakarta," tuturnya.

Enam SPBG yang akan dibangun pada tahun ini, yakni di Ketapang, Ancol, Pluit, Pulogebang dan dua lokasi lainnya di Kalideres. Sedangkan MRU akan ditempatkan di Lapangan Banteng (Jakarta Pusat) dan Kawasan Ragunan (Jakarta Selatan).

Sementara itu, sudah ada sepuluh SPBG yang ada di Jakarta, yaitu terletak di Pinang Ranti, Kampung Rambutan, Perintis Kemerdekaan, Rawa Buaya, Daan Mogot, Kramat Jati (HEK), Jalan Pemuda, Pesing, Kalideres dan Tendean. Selain itu, ada pula satu MRU yang sudah tersedia di kawasan Monas.  (R027/Z002)

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014