Jenewa (ANTARA News) - Permintaan suaka di negara-negara industri besar terus menurun dan berada pada tingkat terendahnya selama hampir dua dasawarsa, kata badan pengungsi PBB (UNHCR), Selasa. Semuanya 134.900 permintaan suaka telah diajukan di Eropa, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru dan Jepang dalam enam bulan pertama tahun ini, kata Ron Redmond, jurubicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Jumlah itu menceminkan penurunan 14 persen dibanding pada periode yang sama tahun lalu, ketika 156.300 permintaan dicatat. "Jumlah pada paruh pertama tahun 2006 ini malahan mencapai catatan yang lebih rendah," kata Redmond. UNHCR mendasarkan jumlah itu pada statistik permintan suaka resmi pemerintah dari 36 negara. Ke-24 negara Uni Eropa mencatat penurunan 20 persen permintaan suaka baru, menjadi 89.200, dibanding dengan enam bulan pertama 2005. Selama beberapa tahun terakhir, 80 persen permintaan suaka di negara industri maju dibuat di Eropa, tapi bagian benua itu sekarang menurun menjadi kira-kira 70 persen dari permintaan suaka, kata UNHCR. Pada waktu yang sama, bagian Amerika Utara meningkat dari sekitar 20 persen dari semua permintaan di negara industri maju menjadi hampir 30 persen dalam paruh pertama 2006. Bagian Australia dan Selandia Baru, pada sisi lain, tetap hampir stabil pada sekitar satu persen dari semua permintaan di negara industri. AS menerima jumlah terbesar permintaan suaka -- 25.500 atau 19 persen dari jumlah seluruh permintaan yang diajukan di negara industri maju -- diikuti oleh Perancis (16.400), Inggris (13.900), Jerman (10.600) dan Kanada (10.100). Negara penting asal peminta suaka adalah Cina (8.800), disusul oleh Irak (8.500) Serbia dan Montenegro (8.000), Rusia (6.900) dan Turki (4.600), kata UNHCR. Jumlah orang Irak meningkat hampir separuh dalam enam bulan pertama tahun ini, dibanding dengan periode yang sama 2005, katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006