Dari sudut pandang Iran, resolusi ini tak berguna
Teheran (ANTARA News) - Iran melancarkan kritik terhadap resolusi hak-hak asasi manusia Parlemen Eropa, dengan mengatakan bahwa lembaga itu tidak memiliki "wewenang" untuk menasihati negara-negara soal isu tersebut, demikian dilaporkan media, Senin.

AFP melaporkan resolusi yang disahkan pada Kamis itu mengecam Iran atas "pelanggaran yang terus-menerus dan sistematis terhadap hak-hak mendasar."

Resolusi juga mengatakan pemilihan presiden Iran tahun 2013 tidak "dilakukan sesuai standar demokratis".

Menurut resolusi, "delegasi parlemen (Uni Eropa) di masa depan yang berkunjung ke Iran harus dibolehkan melakukan pertemuan dengan para anggota oposisi politik dan pegiat masyarakat madani serta diberi akses untuk menemui para tahanan politik."

Para pejabat Iran memukul balik dengan mengatakan bahwa resolusi "yang tidak bertanggung jawab dan kontraproduktif" itu bisa merusak perundingan yang sedang berjalan antara Teheran dan kekuatan-kekuatan dunia menyangkut program nuklir kontroversial yang dijalankan republik Islam itu.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Iran tidak akan membiarkan adanya kunjungan dari parlemen Eropa di masa depan sejauh resolusi itu masih ada.

"Dengan mempertimbangkan bobot politik Parlemen Eropa...(parlemen) itu tidak memiliki keabsahan untuk menggurui (negara-negara) lainnya menyangkut hak asasi manusia," tambah Zarif seperti dikutip surat kabar Sharq.

Presiden Iran Hassan Rouhani, juga mengabaikan resolusi tersebut.

"Dari sudut pandang Iran, resolusi ini tak berguna," kata Rouhani seperti dikutip kantor berita ISNA.

"Dalam empat tahun terakhir ini, parlemen Eropa telah mengesahkan 60 resolusi dengan nada yang lebih keras terhadap Iran, yang tidak berguna, namun tidak ada satu pun yang memprotes mereka," tambah Rouhani.

Pada Minggu, kementerian yang dipimpin Zarif memanggil duta besar Yunani, yang saat ini menjabat sebagai pemimpin bergilir Uni Eropa, untuk menyampaikan protes terhadap dikeluarkannya resolusi.

Para diplomat Barat di Teheran mengabaikan resolusi tersebut karena topik itu biasanya merupakan sumber ketegangan antara kedua belah pihak.

Iran juga mengkritik kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton atas pertemuannya "yang tanpa izin" dengan para pegiat hak-hak asasi manusia pada bulan Maret.

Pertemuan lainnya antara delegasi Parlemen Eropa beranggotakan delapan orang, pengacara hak asasi manusia Nasrin Sotouden serta produser film Jafar Panahi pada bulan Desember lalu menyulut kritik dari para politisi konservatif.

(T008)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014