Jakarta (ANTARA News) - Tokoh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Taufik Kiemas, mengisyaratkan Megawati Soekarnoputri akan dicalonkan partainya pada Pemilihan Presiden 2009 yang kepastiannya diputuskan melalui forum Rakernas partai pada akhir 2006. Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP itu, Sabtu, berada di tengah-tengah kaum dhuafa di sejumlah kelurahan Jakarta Timur, guna menyerahkan santunan kepada para yatim, kaum lanjut usia (lansia), dan membagikan sembako untuk warga menjelang bulan puasa. "Partai akan menentukan siapa bakal pasangan Megawati, bukan saya," kata Taufik menanggapi pertanyaan apakah Megawati akan disandingkan dengan putri tertua mantan Presiden Soeharto, Siti Hardianti Rukmana (Tutut). Menurut dia, saat ini yang lebih penting adalah mengukur dahulu kekuatan internal, baru mendeteksi kemampuan lawan. Pemasangan Megawati sebagai Calon Presiden pada 2009 dan Tutut pada posisi Calon wakil presiden itu, kata Taufik, hanyalah wangsit dari Permadi, salah satu fungsionaris PDIP. Namun, ia menambahkan, kalaupun pasangan itu yang diinginkan oleh rakyat, maka jangan ada pihak yang menganggap partainya berekonsiliasi dengan rezim Orde Baru. "Apanya yang rekonsiliasi, semua kita sekarang kan Orba. Siapa yang berani mengatakan dia bukan orba, dan rekonsiliasi itu toh kalaupun memang ada bukan dosa," ujar Taufik yang didampingi salah satu kandidat kuat PDIP untuk bersaing memperebutkan posisi Gubernur DKI Jakarta, Faisal Basri. Rombongan Taufik Kiemas yang juga didampingi Ketua PDIP Jakarta, Agung Imam Sumanto, memulai long march bertemu dengan para dhuafa, pemulung, anak yatim dan lansia sekitar pukul 13.45 WIB di RW 01 Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, kemudian dilanjutkan ke RW 06 Cipinang Besar Selatan dan berakhir di Kelurahan Cipinang Muara. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006