"Dari laporan warga sekitar memang ada tiga orang yang diduga tertimbun tanah longsor karena rumah yang dihuninya tertimpa tanah longsor pada Kamis (24/4) dini hari," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Pasaman Budi Hermawan melalui telepon seluluer di Pasaman, Jumat.
Berdasarkan informasi masyarakat, katanya, diduga tiga orang yang tewas tersebut, sepasang suami istri, Idel (23) dan Elni (23), serta seorang anaknya yang belum diketahui namanya secara jelas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman beserta warga sekitar, hingga saat ini masih melakukan pencarian terhadap korban yang diduga tertimbun beserta rumahnya.
Longsor di daerah itu diawali hujan lebat sejak Rabu (23/4) siang hingga malam. Sebanyak dua lokasi longsor terjadi di daerah Maringging Malampah dan antara Jorong Malampah dengan Ladang Panjang, mengakibatkan jalan tertutup tanah hingga Kamis (24/4).
Informasi yang terbatas, katanya, mengakibatkan bantuan dari Pemkab Pasaman Barat dari Lubuk Sikaping sedikit terlambat terutama upaya mendatangkan alat berat.
"Jalan tertutup longsor tersebut baru bisa dibuka pada Kamis (24/4) sore. Namun, setelah itu ada lagi informasi longsor di Bukit Panjuik Kampung Landai, Jorong Ladang Panjang yang diketahui pada Kamis (24/4) malam," katanya.
Setelah mendapatkan informasi itu, Pemkab Pasaman beserta jajaran turun ke lapangan untuk melakukan pencarian karena informasinya ada satu rumah tertimbun beserta tiga penghuninya.
Mengenai adanya dugaan warga tertimbun itu, katanya, berasal dari masyarakat dan sanak famili yang tidak melihat keberadaan pasangan suami istri dan anaknya.
Apalagi, katanya, mereka tinggal di dekat bukit yang longsor tersebut.
"Pencarian sedikit terhambat karena kondisi medan yang sulit karena tanah bukit tersebut masih landai dan rawan longsor. Bupati Pasaman sudah memerintahkan BPBD untuk turun tangan untuk mencari keberadaan korban," katanya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014