Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Hatta Rajasa menilai, dana Public Service Obligation (PSO) sebesar Rp1 triliun untuk tahun anggaran 2007 untuk PT Pelni terlalu besar karena itu perlu ditinjau ulang. "Masa sebesar itu. Dengan penumpang Pelni seperti sekarang, sekitar empat jutaan per tahun dan 90 persen kelas ekonomi maka dengan PSO sebesar itu, per penumpang Rp300-400 ribu. Itu terlalu besar," katanya menjawab pers sebelum Rapat Kerja dengan Komisi V DPR dengan agenda Pembahasan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU Perkeretaapian di Jakarta, Rabu. Oleh karena itu, tegasnya, Dephub akan melihat kembali besarannya, meski hal itu telah disetujui dalam rapat dengar pendapat umum antara Dirjen Perhubungan Laut, Dephub, H. Harijogi dengan Komisi V DPR RI (26/9). Salah satu asumsinya, menurut Direktur Usaha PT Pelni, Jusabella Sahea, Pelni selama ini telah menyinggahi 80 dari 141 pelabuhan di Indonesia yang 99 persen non komersial. Pada 2007, Pelni akan mengoperasikan 28 kapal, termasuk pulau-pulau kecil. Anggota Komisi V DPR RI lainnya, Sabri Saiman juga merasa heran dengan besaran PSO untuk Pelni itu. "Jika benar pemerintah mau mengucurkan sebesar itu berarti per hari dia dapat PSO Rp1 miliar lebih. Ya memang terlalu besar," kata Sabri. Namun, dia tidak yakin, apakah pemerintah mau memberikan PSO sebesar itu karena prakteknya selama ini, pencairan PSO sulit dan jauh di bawah pagu yang disetujui. "Usulan boleh saja, toh nanti masih dimatangkan di panitia anggaran," kata Sabri.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006