Ljubljana (ANTARA News) - Perdana Menteri Slovenia Alenka Bratusek mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu (3/5), setelah hanya satu tahun lebih masa jabatannya sebagai pemimpin kabinet koalisi.

Bratusek (43) dijadwalkan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Borut Pahor dan Ketua Parlemen Janko Veber pada Senin.

Bratusek adalah perempuan pertama yang menjadi perdana menteri sejak Slovenia mengumumkan kemerdekaan dari Yugoslavia pada Juni 1991.

Ia dipercaya membentuk kabinet baru setelah parlemen memecat pemerintah koalisi yang dipimpin oleh perdana menteri Janez Jansa pada Februari 2013.

Setelah pengunduran diri perempuan perdana menteri tersebut, semua anggota kabinetnya juga segera mengakhiri masa tugas mereka.

Namun, mereka semua akan melanjutkan tugas mereka sampai pemerintah baru diangkat, kata Bratusek setelah pertemuan puncak koalisi di Brdo pri Kranju, sekitar 35 kilometer di sebalah baratlaut Ibu Kota Slovenia, Ljubljana.

Para pemimpin partai koalisi telah sepakat bahwa paling baik Slovenia menyelenggarakan pemilihan umum dini sebelum musim panas, kata Bratusek, sebagaimana dikutip Xinhua, Minggu pagi.

Bratusek mengeluarkan pengumuman tersebut satu pekan setelah ia gagal dipilih sebagai presiden Positive Slovenia, salah satu partai yang memerintah dalam pemerintah koalisi.

Bersama dengan dua menteri, Bratusek meninggalkan Positive Slovenia tak lama setelah ia dikalahkan oleh Zoran Jankovic, pendiri partai itu.

Ada yang berpendapat keputusan Bratusek untuk mundur telah mencuatkan perpecahan besar di dalam tubuh Positive Slovenia, partai politik terbesar di parlemen.

Mengenai pengunduran dirinya, Bratusek menyatakan tak perlu ada kepanikan sebab pemerintah koalisi telah berhasil menstabilkan keuangan masyarakat di negeri itu selama satu tahun belakangan ini, dan penampilan ekonomi nasional lebih baik daripada perkiraan.

Bratusek tak bersedia berbicara mengenai langkah berikut yang akan dilakukannya setelah mundur dari kabinet. Ada spekulasi perempuan politikus tersebut mungkin membentuk partai baru.

Sebagai tanggapan atas pengumuman Bratusek, kubu Demokrat, partai oposisi terbesar di negeri itu, telah membatasi pernyataan mereka.

Janez Jansa, pemimpin Demokrat, menggambarkan pengunduran massal tersebut sebagai awak meninggalkan kapal, dan mengatakan mereka telah mengurus diri mereka sebelum pergi.

(C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014