... ada warga Medan yang meninggal dunia berinisial KS (54) diduga penderita MERS-CoV usai umroh, tetapi belum bisa dinyatakan secara positif... "
Medan (ANTARA News) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Asita menegaskan, meski kasus Middle East Respitatory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) mengkhawatirkan, tetapi belum sampai menimbulkan pembatalan beribadah Umroh dari Indonesia secara besar-besaran.

"Ada pembatalan atau penundaan dengan alasan khawatir MERS, tetapi jumlahnya belum signifikan," kata Ketua Koordinator Wilayah Sumatera DPP ASITA, M Ali Siwoon, yang dihubungi dari Medan, Kamis.

Asita sendiri, kata dia, belum membicarakan khusus atau membuat imbauan apapun terkait penanganan soal Umroh pascaserangan virus MERS-CoV itu yang diduga juga sudah menimbulkan korban di Indonesia.

"Kami menunggu kebijakan pemerintah dan melihat situasi. Kami yakin para penyelenggara Umroh juga sudah melakukan beberapa langkah untuk kelanggengan bisnis dan keamanan pembeli paket Umroh itu di travelnya," kata Siwoon.

Pemilik travel Umroh Siar di Medan, Nur Siar, menyebutkan, untuk Mei ini belum ada pembatalan keberangkatan Umroh, tetapi pada Juni mendatang sudah ada.

"Meski ada pembatalan/penundaan, tetapi masih relatif belum besar atau 10-an persen. Itupun baru terhitung untuk Juni," katanya.

Para pembeli paket yang memilih tetap berangkat itu mengaku, memasrahkan diri kepada Allah untuk tetap berangkat dengan alasan tujuan keberangkatan untuk beribadah.

Sebelum kasus MERS-CoV, Siar rata-rata memberangkatkan Umroh sekitar 300 orang per hari.

Dokter Spesialis Paru RSUP H Adam Malik Medan, Prof dr Luhur Soeroso SpP (K), mengatakan, meski sudah ada warga Medan yang meninggal dunia berinisial KS (54) diduga penderita MERS-CoV usai umroh, tetapi belum bisa dinyatakan secara positif.

Dewasa ini, warga khususnya yang pulang umroh diminta melaporkan atau langsung ke rumah sakit apabila ada gejala seperti serangan Mers antara lain flu dan sesak nafas. 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014