Kairo (ANTARA News) - Warga Muslim Korea Selatan (Korsel) mengadakan festival di Seoul untuk merayakan 50 tahun masuknya Islam ke negara tersebut. "Misi utama Festival perayaan 50 tahun masuknya Islam ke Korsel ini adalah untuk membendung stigma negatif terhadap Islam oleh kalangan tertentu di Amerika Serikat dan Eropa," kata Kordinator Pelaksana Festival, Han Dik-Kyu, seperti dikutip surat kabar Mesir, Egyptian Gasette, Sabtu. Disebutkan, festival yang akan berlangsung selama sepekan, mulai 9 Oktober mendatang, menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya Islam yang telah memperkaya peradaban dunia. Masuknya Islam ke Korsel ditandai dengan berdirinya sebuah mesjid di Seoul pada 1956 yang diadakan oleh kontingen tentara Turki ketika bergabung dalam misi pasukan keamanan PBB di Negeri Ginseng. Sebuah organisasi Muslim pertama resmi berdiri di Korsel pada 1967 bernama Federasi Muslim Korea (Korean Muslim Federation), yang saat itu jumlah warga Muslim berkisar 4.000 orang. Pada tahun yang sama, Pemerintah Korsel melalui Kementerian Penerangan mengakui Fererasi Muslim Korea, dan menyumbangkan sebidang tanah di Seoul untuk didirikan sebuah mesjid dan Islamic Center. Raja Arab Saudi Faisal Bin Abdul Aziz saat berkunjung ke Jepang pada 1971 menerima delegasi Korean Muslim Federation, dan Pemerintah Arab Saudi memberi bantuan dana sebesar 25.000 dolar per tahun kepada minoritas Muslim tersebut. Kini jumlah warga Muslim Korsel mencapai lebih dari 100.000 orang dari total 48 juta penduduk setempat, yang umumnya menganut agama Budha. Warga Muslim umumnya berdomisili di Seoul, Busan, dan Kwanju-Kun. (*)

Copyright © ANTARA 2006