Kalau misalnya di KPU tidak ada datanya sementara di kami ada, maka data Disdukcapil bisa jadi acuan, seperti pemilih yang tidak tercantum NIK-nya."
Cikarang (ANTARA News) - Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memprediksi sebanyak 25.000 kaum pendatang akan menambah jumlah pemilih pada pelaksanaan Pemilu Presiden 2014.

"Jumlah itu cukup signifikan untuk penambahan pemilih pemilu," kata Kepala Bidang Data dan Evaluasi pada Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Hanief Zulkifli, di Cikarang, Minggu.

Dia mengatakan, penambahan pemilih dari kaum pendatang itu akan tiba dari berbagai daerah ke wilayah Kabupaten Bekasi hingga Juli mendatang, di samping munculnya pemilih-pemilih pemula dari Bekasi sendiri.

Salah satu faktor yang berkontribusi pada laju pendatang itu adalah pelajar SMA/SMK atau sederajat yang pada 2014 mengalami kelulusan, dan akan melanjutkan pendidikannya di Bekasi.

"Sebentar lagi ada lulusan setingkat pelajar SMA/SMK, pastinya arus pendatang bakal meningkat di Kabupaten Bekasi, tapi untuk berapa lama mereka tinggal di Kabupaten Bekasi kita juga belum tahu," katanya.

Selain itu, pendatang juga diperkirakan berasal dari para pencari kerja, mengingat Kabupaten Bekasi terkenal dengan kawasan industrinya yang cukup banyak.

Menurut Hanif, hasil pendataan pihaknya akan disandingkan dengan hasil pendataan milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat dalam agenda verifikasi. Sehingga ketika ditemukan adanya data pemilih yang tidak terdata atau tidak memiliki Nomor Induk Kepegawaian (NIK), bisa segera ditindaklanjuti.

"Kalau misalnya di KPU tidak ada datanya sementara di kami ada, maka data Disdukcapil bisa jadi acuan, seperti pemilih yang tidak tercantum NIK-nya," katanya. (AFR/KWR)

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014