Seoul (ANTARA News) - Kebakaran di sebuah terminal bus dan pertokoan di pinggiran kota Seoul utara yang sibuk, Senin, menyebabkan lima orang tewas dan puluhan luka-luka.

Peristiwa itu merupakan yang terkini dalam serangkaian kasus kecelakaan di Korea Selatan, termasuk bencana feri yang menewaskan lebih dari 300 orang.

Kebakaran terjadi di pagi hari di kompleks terminal di mana terdapat pusat perbelanjaan besar dan gedung bioskop di dalamnya, demikian seperti dilaporkan Reuters.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan api mulai menyala di area food court yang tengah direnovasi. Percikan api dari las kemungkinan menjadi pemicu kebakaran.

Sebagian besar korban menderita sesak pernapasan karena asap, kata mereka.

Korea Selatan yang merupakan ekonomi terbesar keempat di Asia dan pusat manufaktur terkemuka, telah berkembang menjadi salah satu pertumbuhan dunia paling dinamis dan maju secara teknis demokrasi.

Namun, Korea Selatan menghadapi kritik karena perkembangan pesat tersebut tidak diimbangi dengan kontrol peraturan dan standar keselamatan.

Korea Selatan berkabung ketika lebih dari 300 orang tenggelam saat sebuah feri yang sangat kelebihan beban terbalik dan karam pada 16 April. Peristiwa tersebut merupakan bencana maritim terburuk di negara itu dalam 20 tahun.

Mereka yang tewas mayoritas adalah siswa dan guru dari sekolah yang sama.

Kecelakaan-kecelakaan itu terjadi sejak dua kecelakaan kereta bawah tanah yang mengakibatkan hampir 200 orang luka-luka.

Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dan pemerintahannya telah menghadapi kritik tajam terhadap cara mereka menangani bencana feri.

Park berjanji untuk merombak pengawasan keselamatan dan telah menghentikan penjaga pantai negara untuk merampingkan operasi pencarian dan penyelamatan maritim.

(H-AK)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014