Cianjur (ANTARA News) - Unjukrasa di Cianjur, Jawa Barat, Selasa, menimbulkan korban, dengan dua anggota satuan polisi pamong praja terluka karena terkena lemparan batu.

Kedua anggota Satpol PP itu kemudian dilarikan ke RSUD Cianjur. "Dua anggota kami terluka cukup parah di bagian muka. Seorang luka robek di bagian pelipis mata dan satu orang di bagian muka terkena lembaran batu," kata Korlap Satpol PP Cianjur, Heru.

Heru mengatakan bahwa pihaknya akan melaporkan insiden itu ke kepolisian untuk diproses secara hukum.

"Jangan Satpol PP saja yang dituntut tentang HAM. Jika kondisinya sudah seperti ini, kami juga berhak menuntut. Maka, kami akan laporkan hal ini ke kepolisian agar ditindaklanjuti," ucapnya.

Ratusan orang yang tergabung dalam LSM FPI dan Gempa Cianjur berunjukrasa di depan Kantor Bupati Cianjur menuntut agar Pemkab mendengarkan setiap keluhan warga dan bekerja secara profesional bersih dari KKN.

Aksi yang berlangsung damai di bawah pengawalan aparat kepolisian dan Satpol PP itu tiba-tiba memanas ketika massa memaksa masuk ke halaman Kantor Bupati Cianjur.

Kemudian pengujukrasa dan petugas terlibat aksi saling dorong dan meluas hingga aksi saling tendang. Selang beberapa menit keributan dapat diurai dan kondisi mulai kondusif.

Namun aksi kembali memanas saat mobil pendemo yang keluar dari halaman kantor tersebut dilintangkan di tengah jalan. Seorang anggota Lantas Polres Cianjur mencoba melarang aksi itu namun justru dikejar oleh ratusan pengunjukrasa.

Petugas keamanan yang keluar gedung dan berusaha mengamankan justru dilempari dengan batu oleh pengunjukrasa hingga dua anggota Satpol PP terluka.

Sekjen Gempa Cianjur, Dedi Al-Faruq Alfg, mengatakan, aksi tersebut mereka lakukan mengingat kondisi Pemerintahan Cianjur sekarang ini yang dalam keadaan carut marut, seperti kemaksiatan, kemungkaran merajalela, keruksakan, dan kehancuran segala bidang.

"Sungguh Cianjur saat ini sudah ada di titik nadir. Sarana prasarana transportasi warga sungguh sudah tidak terurus, diperparah dengan maraknya KKN di setiap instansi. KKN ini sudah sangat menggurita dan merajalela," ucapnya.

Pihaknya menuntut agar Bupati Cianjur membersihkan kemaksiatan dan kemungkaran, bebas miras dan narkoba, bersih dari gerakan pemurtadan dan perusak akidah Islam, bebas dari renternir, KKN, dan premanisme.

"Kami ingin bupati mendatangani tuntutan kami ini. Sebab semua kalangan prihatin dengan keadaan Cianjur, termasuk kami sebagai umat Islam dan warga asli Cianjur," pungkasnya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014