Kami selalu mendapat keuntungan yang berlebih pada saat tim-tim favorit yang bertanding...
Ambon (ANTARA News) - Sejumlah pedagang pinggiran yang menjual atribut sepak bola Piala Dunia "Brasil 2014" mulai dari berbagai warna baju kaus, topi selendang dan bendera berbagai negara peserta Piala Dunia 2014 di Kota Ambon panen rejeki.

Pantauan di Ambon, Selasa, di sepanjang jalan Jenderal Sudirman Desa Batu merah, Kecamatan Sirimau, para pedagang musiman ini mulai memanen rejeki sejak pembukaan Piala Dunia hingga hari ini mencapai Rp3 juta hingga Rp4 juta.

Ramly (37), seorang penjual kostum, topi dan selendang yang bermukim di Desa Batu merah mengatakan, sejak hari pertama tanggal 12 Juni 2014 hingga hari ini Selasa (17/6), sudah meraup keuntungan mencapai Rp3,5 juta dari hasil penjualan kostum dari negara Belanda, Brasil dan Jerman.

"Yang paling laku dan digemari masyarakat Kota Ambon yakni baju kaus asal negara Belanda dan Brasil, bahkan untuk hari ini sudah ada pesanan masing - masing dua lusin baju kaus negara Belanda dan Brasil kebetulan jadwal hari ini ada pertandingan Brasil melawan Meksiko dan besok hari Belanda melawan Australia," ujarnya.

Ia mengatakan, baju kaus ukuran orang dewasa baik negara Belanda, Brasil, Jerman, Argentina dan Spanyol harganya Rp135.000/buah, topi Rp70.000/buah dan selendang Rp100.000/buah berbagai warna dan corak.

"Kami selalu mendapat keuntungan yang berlebih pada saat tim-tim favorit yang bertanding, seperti tim Belanda baju kaus dinaikan harga mencapai Rp145.000/buah, hal ini disebabkan tergantung stok yang ada," ujarnya.

Jadi biasanya hanya mencapai harga Rp135.000/buah dan pada hari pertandingan naik menjadi Rp145.000, lanjutnya, masyarakat tetap membeli apalagi kalau tim favoritnya bermain.

Ia mengatakan, untuk baju kaus yang sudah terjual hingga hari ini mencapai delapan lusin, dan itu penjualan yang cukup marak saat ini.

"Atribut sepak bola ini kami pesan dari Kota Jakarta dengan transportasi pesawat dengan memperhitungkan untung ruginya, jadi yang jelas setiap kaus keuntungannya Rp30.000/buah," katanya.

Aju (40), warga gunung Malintang Desa Batumerah yang hanya menjual bendera berbagai negara mengatakan, kalau bandera memasuk hari enam ini sudah mulai berkurang, kalaupun ada yang beli hanya satu atau dua lembar saja dan itupun kalau negara yang masih terus melaju, yang kalah tidak lagi.

Ia mengatakan, bendera yang paling laku terjual sejak dua hari sebelum pembukaan yakni bendera Belanda, Brasil, Jerman, Spanyol dan Argentina, namun hingga hari ini yang masyarakat masih membeli yakni bendera Belanda, sebab memang masyarakat Kota Ambon sebagian besar tim favoritnya Belanda.

Ia mengatakasn, bendera yang dijual ukuran 230 x 130 cm harganya Rp130.000/lembar, ukuran 120 x 50 cm Rp50.000/lembar, sedangkan bendera ukuran 120 x 50 cm yang disablon harganya Rp60.000/lembar. Sampai hari ini bendera yang sudah terjual berbagai negara sebanyak 20 lembar dan terbanyak bendera asal negara Belanda.

(KR-IVA/F003)

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014