Jayapura (ANTARA News) - Ratusan fans timnas Belanda di Kota Jayapura, Papua meluapkan kegembiraannya dengan membunyikan petasan, konvoi kendaraan bermotor dan meneriakkan yel-yel kemenanangan atas Australia.

Pantauan Antara Jayapura, Kamis dini hari para pendukung negeri Kincir Angin itu membunyikan petasan berulang kali hingga menarik perhatian warga lainya di Expo-Waena, Distrik Heram. Bahkan ada yang mengikat bendera negara Belanda di kepalanya sambil bermain petasan.

"Kami hanya ingin merayakan kemenangan tim unggulan Belanda yang terlebih dahulu menginjakkan kakinya ke babak selannjutnya," kata Lexi warga Belakang Expo-Waena yang ditemui Antara bersama sejumlah rekannya yang sedang berkonvoi sambil bermain petasan.

Menurutnya keberhasilan tim asuhan Louis Van Gaal mengatasi perlawanan sengit dari tim Australia patut diapresiasi, karena sejak menit 20 dan 21 Arjen Robben mencetak gol bagi Belanda dan Tim Cahill menyamakan kedudukan 1-1.

Kedua tim terlihat saling kejar gol di babak kedua. Dan Australia sempat membalikkan keadaan lewat gol Mile Jedinak di menit ke-54 lewat titik putih setelah salah satu pemain bertahan Belanda Janmart menyenyuh bola.

Namun empat menit kemudian striker Manchester United Robbin Van Persie berhasil menyamakan skor 2-2- lewat tendangan kerasnya di dalam kotak penalti.

"Dan terbukti Belanda memang lebih unggul dan berhak melangkah ke babak selanjutnya setelah Depay mencetak gol jarak jauh untuk timnya," kata Lexy.

Sementara itu pelatih sepak bola kawakan Robby Marunaya mengaku yakin dengan skuad asuhan Louis Van Gaal beberapa jam sebelum pertandingan. "Saya sudah yakin Belanda pasti menang atas Australia. Tapi tentunya dengan perjuangan yang berat karena tim asal negeri Kangguru itu inginkan poin untuk amankan posisi ke babak selanjutnya," katanya.

Belanda yang diunggulkan mampu melibas juara bertahan Spanyol dengan skor meyakinkan 5-1 pada laga perdana lalu dan Kamis dini hari ini berhasil menundukkan tim "under dog" Australia dengan skor 3-2. (*)

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014