Ramadi, Irak (ANTARA News) - Sebanyak 69 orang tewas dan 144 orang lagi cedera pada Selasa, dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pesawat tak dikenal terhadap dua kota besar Irak di Provinsi Anbar di bagian barat negeri itu, kata satu sumber polisi provinsi.

Satu pesawat membom daerah di dekat pemerintah lokal di Kota Rutba, tempat banyak mobil warga sipil sedang mengantri di satu stasiun pompa bensin, sehingga sebanyak 50 orang tewas dan 122 orang lagi cedera. Banyak gedung dan kendaraan di dekatnya juga rusak, kata sumber itu kepada Xinhua.

Serangan udara lain dilancarkan terhadap satu menara di satu pasar di Kota Al-Qaim, sehingga menewaskan 19 orang dan melukai 22 orang lagi, kata sumber tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua. Ia menambahkan pemboman itu juga membuat gedung tersebut terbakar, sementara satu bangunan dan beberapa toko di dekatnya juga terpengaruh.

Warga di kedua kota besar itu menduga pesawat tersebut adalah "milik Angkatan Udara Suriah", tapi sumber tersebut tak bisa mengkonfirmasi dugaan itu.

Sementara itu, stasiun televisi milik negara, Iraqiya, melaporkan pesawat tanpa awak milik AS membom pos gerilyawan di Al-Qaim, tapi masih belum jelas apakah kedua peristiwa tersebut memiliki hubungan.

Kedua kota besar itu telah berada dalam kekuasaan kelompok gerilyawan Sunni setelah pasukan keamanan Irak mundur dari sana beberapa hari sebelumnya.

Pada Senin, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengunjungi Ibu Kota Irak, Baghdad. Selama kunjungan tersebut, ia mengkonfirmasi dukungan AS bagi pasukan keamanan Irak.

"Dukungan AS bagi pasukan keamanan Irak akan kuat dan berkelanjutan, dan jika para pemimpin Irak melakukan tindakan yang perlu untuk menyatukan negeri tersebut, itu akan berjalan," kata Kerry.

Selama dua pekan belakangan ini, Irak telah menyaksikan situasi keamanan yang memburuk, ketika bentrokan berdarah berkecamuk antara pasukan keamanan dan gerilyawan Sunni. Gerilyawan sekarang telah menguasai beberapa kota besar penting Irak, dan banyak wilayah di Provinsi Nineveh serta provinsi lain yang kebanyakan warganya adalah pemeluk Sunni.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014