Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) segera mengeluarkan regulasi tentang ketentuan operasional bandara dalam kondisi cuaca minimal, menyusul bencana asap di sejumlah daerah yang sudah mengganggu transportasi udara. "Isu utamanya adalah keselamatan sehingga ke depan ketika suatu bandara cuacanya sangat minimal, maka petugas ATC (Air Traffic Control) wajib menyatakan bandara tertutup untuk waktu tertentu," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Hatta Rajasa kepada pers di Balai Yasa, Manggarai usai melakukan inspeksi mendadak sejumlah stasiun Kereta Api di Jakarta, Selasa. Menurut dia, selama ini jika terjadi kondisi cuaca minimal pada suatu bandara dan rawan terhadap keselamatan penerbangan maka keputusan diserahkan kepada pilot dan hal ini menjadi sangat subyektif. "Ini sebenarnya rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pasca kecelakaan pesawat Mandala B 737-200 awal Oktober lalu," kata Hatta. Regulasi baru yang nantinya dalam bentuk Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Udara ini segera diberlakukan, khususnya untuk bandara yang tidak dilengkapi instrumen lampu pendaratan (ILS) yang memadai. Kebijakan penutupan bandara sebenarnya sudah dilakukan pada sejumlah bandara di Indonesia, seperti Bandara Hasanuddin, Makassar jika landasan pacunya basah dan kecepatan angin lebih dari lima knot. Dirjen Perhubungan Udara, Dephub M. Iksan Tatang sebelumnya menyatakan dari 178 bandara di Indonesia hanya 18 bandara yang memiliki ILS memadai. Alternatif mudik Terkait dengan ancaman bencana asap pada sejumlah wilayah di Indonesia, Menhub Hatta Rajasa menyarankan agar para pemudik misalnya ke Sumatera dan Kalimantan memikirkan alternatif moda transportasi. "Jika sejumlah bandara tetap didera asap hingga angkutan Lebaran maka bandara tersebut akan ditutup untuk suatu waktu tertentu dan ini akan mengganggu jadwal penerbangan sebagaimana telah terjadi akhir-akhir ini," kata Hatta. Karena itu, lanjutnya, para pemudik tujuan Kalimantan bisa menggunakan alternatif angkutan laut seperti Pelni dan swasta lainnya, sedang ke Sumatera bisa kombinasi moda yakni antara kereta api dan Bus AKAP. Menhub menilai angkutan laut masih relatif aman dari gangguan asap. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga yakin bahwa salah satu cara untuk menghentikan bencana asap adalah hujan. "Insya Allah dalam tujuh hari mendatang, hujan lokal sudah turun di beberapa wilayah itu," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006