Yogyakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta menemukan 168 surat suara Pemilu Presiden 2014 rusak, karena sobek dan terkena noda tinta.

"Dari proses penyortiran dan pelipatan yang dilakukan, ada 138 surat suara yang rusak karena terkena noda tinta dan 30 surat suara sobek. Semuanya sudah disisihkan," kata Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Divisi Logistik Hidayat Widodo di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, surat suara yang rusak tersebut akan segera dilaporkan ke KPU DIY agar memperoleh pengganti dan KPU Kota Yogyakarta akan memusnahkannya.

Selain surat suara rusak, KPU Kota Yogyakarta juga akan memintakan kekurangan surat suara sebanyak 395 lembar untuk memenuhi kebutuhan surat suara cadangan dua persen tiap tempat pemungutan suara (TPS).

"Penghitungan surat suara cadangan di tiap TPS dilakukan dengan pembulatan ke atas sehingga masih ada kekurangan surat suara," katanya.

Saat ini, lanjut dia petugas penyortir dan pelipat surat suara sedang diminta untuk menghitung ulang surat suara yang sudah terlipat dan menyusunnya tiap 50 lembar menjadi satu bundel.

"Setelah dilakukan penghitungan ulang, ternyata masih ada kesalahan penghitungan surat suara dalam satu bundel. Ada yang kurang dari 50 lembar, tetapi ada juga yang kelebihan," katanya.

Ia mengatakan, pengecekan ulang tersebut dilakukan sebagai antisipasi kekurangan surat suara seperti yang pernah terjadi saat Pemilu Legislatif 9 April.

Hidayat menambahkan, sebagian besar kebutuhan logistik untuk pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 sudah diterima oleh KPU Kota Yogyakarta.

"Logistik yang belum kami terima adalah logistik yang diadakan oleh KPU DIY seperti formulir-formulir dan sampul," katanya.

Sedangkan kebutuhan logistik lain seperti tinta, kebutuhan alat tulis untuk tiap TPS dan stiker sudah tersedia.

"Kotak suara juga sudah disiapkan. Kami tinggal menunggu formulir, termasuk formulir C6 atau undangan. Kami berharap, formulir undangan tersebut bisa segera datang sehingga petugas bisa langsung menuliskan undangannya karena daftar pemilih tetap sudah ada," katanya.

Pemilu Presiden 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014