Porto Alegre, Brasil (ANTARA News) - Pertemuan Aljazair dengan Jerman di Stadion Beira-Rio, Porto Alegre, Senin malam nanti telah menarik orang ke kejadian tiga dekade lalu yang tetap diingat Aljazair sampai sekarang, peristiwa itu disebut "Kehinaan Gijon".

Saat itu kendati mengalahkan Jerman Barat 2-1 pada fase grup, Aljazair tersisih dari Piala Dunia 1982 setelah Jerman bemain sandiwara dengan menang 1-0 melawan Austria di Gijon, Spanyol.

"Tiada seorang pun yang lupa pada apa yang terjadi pada 1982, para pemain akan termotivasi untuk membalas dendam, namun Jerman juga akan melakukan apa saja untuk mencapai perempat final," kata pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic seperti dikutip AFP.

Seri 1-1 melawan Rusia pada fase grup telah memastikan Aljazair lolos ke babak knock-out dan Halilhodzic mengaku timnya memimpikan tampil pada perempat final Jumat nanti melawan Prancis atau Nigeria di Rio de Janeiro.

"Kami mengerahkan segalanya untuk mengalahkan Rusia, namun kami nothing to lose melawan Jerman," kata Halilhodzic. "Kami sedang melewati masa-masa yang indah dan kami ingin itu terus berlanjut, kami ingin datang ke Rio paling tidak mengunjungi Copacabana, itu akan indah".

"Jerman sungguh impresif, mereka finis dengan sangat bagus dan sangat bugar.  Saya sudah berbicara kepada para pemain dan mencoba memupus persaan underdog dari mereka."

"Kami akan bersiap untuk ini seolah-olah ini adalah pertandingan paling penting dalam karir kami. Kami akan mengeluarkan yang terbaik dari kami, kami akan mencoba dan meninggalkan turnamen yang hebat ini dengan sebaik-baiknya."



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014