Jadi ada mutasi surat suara yang tidak teradministrasikan. Bahkan pencoblosan di RSU, saksi tidak diikutsertakan"
Bandung (ANTARA News) - Saksi dari calon Presiden/Wakil Presiden Jokowi-Jusuf Kalla mempertanyakan dugaan penggelembungan jumlah suara pemilihan presiden 2014 di Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat.

Saksi mempertanyakan keganjalan perolehan suara itu setelah Ketua PPK Andir membacakan rekapitulasi suara pada rapat pleno terbuka penghitungan perolehan suara tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung di aula Hotel Lingga, Bandung, Kamis.

"Justru ini (perolehan suara) menjadi pertanyaan, tidak bisa diterima," kata Isa, saksi dari tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla wilayah Kota Bandung.

Isa mengungkapkan telah terjadi ketidaksesuaian aturan pelaksanaan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 05, Kebon Jeruk, Kecamatan Andir.

Ia menjelaskan di TPS tersebut ditemukan jumlah suara atau yang memilih 642 orang, sedangkan jumlah yang masuk daftar pemilih tetap 364 orang.

"Jadi ada mutasi surat suara yang tidak teradministrasikan. Bahkan pencoblosan di RSU, saksi tidak diikutsertakan," kata Isa didampingi rekan saksi lainnya Paul Harol.

Isa berharap semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pilpres mempercayai adanya ketidakberesan pencoblosan di Kecamatan Andir.

Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Ali Mubarok, menyarankan PPK Andir agar merinci jumlah TPS dan suara supaya tidak menimbulkan masalah serta berharap masalah itu segera diselesaikan PK dan Panwas setempat kemudian diberita acarakan.

"Disiapkan saksi, nanti secepatnya diselesaikan dengan panwas," kata Rifqi.





Pewarta: Feri Purnama
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014