Timika (ANTARA News) - Kegiatan sebagian sekolah di Kota Timika, Papua, diliburkan setelah bentrok antarwarga yang menewaskan beberapa orang pada Rabu petang (13/8).

"Hari ini tidak ada aktivitas belajar-mengajar di sekolah. Kami sudah perintahkan siswa untuk pulang belajar di rumah masing-masing karena situasi Timika masih rawan," ujar salah satu guru di Sekolah Yayasan Tabita Sion di bilangan Timika Indah, Kamis.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Timika, SMP YPPK Santo Bernadus, Sekolah Dasar (SD) YPPK Tiga Raja, SD Negeri Kwamki II, dan SMA Negeri I Timika juga sepi, tidak ada kegiatan belajar mengajar.

"Saya sudah memantau aktivitas belajar-mengajar di sekolah-sekolah. Kelihatan sebagian besar sepi dan tidak ada aktivitas, kantor-kantor pemerintah juga sepi," ujar Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika, Nilus Leisubun.

Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika menginstruksikan sekolah dapat menerapkan kebijakan yang dianggap perlu untuk mengantisipasi kerawanan keamanan lingkungan di sekitar sekolah.

Jika situasi keamanan lingkungan sekitar sekolah tidak memungkinkan untuk belajar-mengajar maka sekolah diminta tidak memaksakan diri melakukan kegiatan belajar-mengajar.

"Silahkan para kepala sekolah mengambil langkah sesuai kondisi di lingkungan sekolahnya karena mereka yang paling mengetahui. Jangan dipaksakan jika tidak memungkinkan," ujar Nilus.

Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika juga berpesan kepada pengurus sekolah agar menjaga dan mengawasi para siswa yang terlanjur datang ke sekolah serta menghubungi orang tua murid untuk menjemput mereka.

"Jangan dibiarkan anak-anak pulang sendiri-sendiri ke rumah. Kewajiban sekolah untuk mengawasi para siswa dan menghubungi orang tua murid," katanya.

Situasi keamanan Timika memanas setelah jenazah Korea Waker, Kepala Suku Dani, ditemukan di sekitar Jembatan Kali Merah Kampung Logpon-Pigapu, Senin (11/8).

Setelah kejadian itu, lima warga Timika tewas dibunuh oleh sekelompok orang dan pada Rabu (13/8) siang hingga petang sekelompok warga bersenjatakan panah, parang dan tombak menyerang kompleks pemukiman warga di kawasan Gorong-gorong hingga Jalan Sosial Kebon Sirih.

Sepanjang Rabu (13/8) malam hingga Kamis dini hari, Kota Timika sepi. Warga takut keluar malam dan memilih tinggal di rumah mereka masing-masing.

Beberapa warga tampak berjaga-jaga di sekitar kompleks pemukiman mereka karena khawatir akan ada serangan dari kelompok lain.

Sepanjang Rabu (13/8) malam, aparat gabungan Polri dan TNI terus menggelar patroli keliling Kota Timika untuk memulihkan kondisi keamanan kota setelah kejadian pembunuhan itu.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014