Batam (ANTARA News) - Sebanyak 120 peserta pejabat tinggi dari berbagai negara dijadwalkan mengikuti "ASEAN Regional Forum Intersessional Support Group Meeting on Confidence Building Measures and Preventive Diplomacy" (ARF ISG on CBMs and PD), di Batam, Rabu-Jumat pekan ini. Pertemuan tersebut akan membahas situasi keamanan di kawasan dan dunia internasional, isu-isu keamanan nontradisional seperti terorisme, upaya memerangi terorisme, kejahatan transnasional terorganisasi, serta penanganan bencana, demikian panitia di Batam, Selasa. Kemungkinan para peserta juga membahas ujicoba nuklir Korea Utara, masalah nuklir Iran, perkembangan situasi terakhir di Palestina dan perdagangan manusia (human trafficking), imbuh Direktur Informasi dan Media Deparlu RI Lutfi Rauf dalam nota faksimilinya. Dijadwalkan, pada hari pertama, Rabu, mereka mengikuti dua sesi dialog pertahanan, dan pada dua hari berikutnya mengikuti paripurna "ISG on CBMs and PD" hingga menjelang penutupan Jumat siang. Penyelenggaraan "ARF ISG on CBMs and PD" di Batam merupakan kesepakatan para pejabat senior ARF di Karambanai, Sabah, Malaysia, 19 Mei 2006 dan disahkan dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN Forum Regional ke-13 yang menyetujui tawaran Indonesia dan Uni Eropa menjadi ketua bersama untuk tahun antarsesi 2006/2007. ARF yang beranggotakan negara-negara ASEAN dan Asia ditambah beberapa dari negara di lain-lain kawasan, diresmikan di Bangkok 25 Juli 1994. Negara-negara peserta ARF kini meliputi Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, China, Uni Eropa, India, Indonesia, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Malaysia, Myanmar, Mongolia, Selandia Baru, Pakistan, Papua Nugini, Filipina, Federasi Rusia, Singapura, Thailand, Timor Leste, Amerika Serikat dan Vietnam. Penyelenggaraan di Batam dilaksanakan Deparlu bekerja sama dengan Dephan, Pemerintah Kota Batam serta Otorita Batam.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006