... belum menemukan cindera mata buatan Indonesia... "
Madinah (ANTARA News) - Setelah menunaikan ritual ibadah haji, jamaah haji dunia, termasuk dari Indonesia, mulai menyerbu toko-toko cendera mata di Makkah, Madinah, dan Jeddah, Selasa lalu (7/10), hingga kini.

Jamaah haji tentu ingin membawa oleh-oleh atau buah tangan untuk keluarga di rumah yang khas negara setempat.

Di mana-mana memang mudah menemukan toko cindera mata yang menjual cendera mata khas Timur Tengah, di antaranya ghutra (kain penutup kepala khas Timur Tengah), sorban, pashmina, jilbab, topi haji, topi rajut, peralatan minum atau makan Arab Saudi, mainan atau sajadah.

Namun demikian hampir seluruh cindera mata itu impor, terutama dari China, India, Pakistan, dan Turki.

Yang menarik, produk dari China atau Tiongkok sangat mendominasi, mulai dari ghutra, topi haji, sajadah, jilbab/hijab, pashmina, mainan khas Timur Tengah, peralatan makan/minum, hiasan-hiasan, mainan dan juga tasbih. Sementara itu cendera maka Turki terutama adalah sajadah.

Sedangkan dari India adalah ghutra, sorban, perhiasan imitasi, dan topi haji. Produk Pakistan pun cukup banyak terutama sorban, siwak (batang tanaman untuk sikat gigi), atau baju muslim khas Pakistan.

"Saya belum menemukan cindera mata buatan Indonesia," kata Wahyudin dari Indonesia. Harga untuk ghutra atau sorban sekitar 5-25 riyal, sementara pashmina antara 5-10 riyal.

Sajadah Turki besar bisa ditukar dengan merogoh kocek 10 riyal dan yang kecil lima riyal. Satu riyal sekitar Rp3.200.

Jamaah asal Indonesia tidak perlu kuatir untuk bertanya soal harga karena banyak pedagang yang mengerti bahasa Indonesia terutama angka-angka. "Ini 15 riyal kalau yang ini 20 riyal," kata seorang pedagang kifayah di Madinah.

Harga-harga tersebut hampir sama baik di Makkah, Madinah, maupun di Jeddah. Sementara oleh-oleh asal Arab Saudi cukup sulit ditemui kecuali kurma.

Produk Indonesia juga jarang ditemui. Beberapa produk Indonesia yang ditemui bukanlah cindera mata namun kebutuhan sehari-hari seperti mie instan (sangat dominan), obat gosok/balsem, dan beberapa sabun mandi.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014