Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tahun depan akan membuat neraca gas guna mengetahui berapa kebutuhan gas nasional, jumlah produksi gas dan berapa kebutuhan gas untuk ekspor. "Tahun depan akan dibuat neraca gas. Jadi berapa kebutuhan nasional dan berapa untuk ekspor," kata Wapres M Jusuf Kalla ketika konferensi pers seusai solat Jumat di Jakarta, Jumat. Menurut Wapres, neraca tersebut penting untuk bisa memperhitungkan dengan tepat kebutuhan nasional secara pasti. Sampai saat ini, belum pernah ada neraca mengenai kebutuhan gas dalam negeri maupun untuk keperluan ekspor. Mengenai proyek pipanisasi gas dari Bontang Kalimantan ke Pulau Jawa, Wapres mengatakan, akan tetap dilaksanakan. Meskipun akan mengalami kemunduran karena adanya kendala teknis. Saat ini lelang untuk proyek pipanisasi gas tersebut telah dilakukan, namun proyek direncanakan baru akan dilaksanakan awal tahun depan. Menurut Wapres, dengan adanya berbagai perubahan seperti ditemukannya cadangan gas yang besar di Cepu Jawa Tengah, serta akan dibuatnya neraca gas, maka tentu hal itu akan mempengaruhi pelaksanaan proyek pipanisasi gas tersebut. "Tapi tetap akan kita laksanakan (pipanisasi gas)," kata Wapres. Sebelumnya Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan pelaksanaan pembangunan pipa gas (pipanisasi) dari Kalimantan Timur ke Jawa Tengah masih harus menunggu kepastian besaran cadangan gas di wilayah Cepu dan sekitarnya. Menurut Purnomo gas yang berada di Cepu tersebut terdiri dari dua macam yaitu gas yang berada di luar kerjasama ExxonMobil dan Pertamina, dan gas yang berada di dalam Grup Cepu yang dikelola ExxonMobil dan Pertamina. Menurut dia, berdasarkan hitungan sementara besaran cadangan gas di kawasan Cepu mencapai sekitar 5-6 triliun kaki kubik (TCF). Jika setelah diverifikasi ternyata jumlahnya betul-betul sekitar 5-6 TCF, lanjutnya, maka pemerintah akan melakukan fast track dengan memproduksi secepatnya guna mendukung kebutuhan gas di Jawa. Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan perusahaan Bakrie & Brothers sebagai pemegang hak khusus pembangunan pipa gas dari Kaltim ke Jateng sepanjang 1.200 km dengan nilai investasi sebesar 1,2 miliar dolar AS.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006