London (ANTARA News) - Salawat yang berjudul Alfu Salam yang dibawakan Ahmad Bahir dari Pondok Pesantren Wasilatul Falah Rangkasbitung, Banten, bergema di dalam gereja tua yang kini berubah menjadi gedung pertunjukan, saat Gamelan Shokbreker manggung di Union Chapel Islington, London, Sabtu malam. Grup musik tradisional Samba Sunda itu dipimpin oleh Ismet Ruchimat. Dalam pementasan itu mereka berkolaborasi dengan musisi Norwegia, Patrick Shaw Iversen. Acara itu tampak memukau sekitar 300 penonton yang memenuhi bekas gereja yang berubah fungsi menjadi gedung pertunjukan, "art centre", dan juga tempat para gelandangan itu. "Spektakuler, fastastic, its beautifull," ujar Lusi Duran dari BBC Radio 3, mengomentari penampilan kolaborasi antara 10 personil Samba Sunda dengan Patrick Shaw Iversen cs yang menjadi komposer pada pertunjukan yang berlangsung selama dua jam mulai pukul delapan malam tersebut. Pementasan Gamelan Shokbreker di Union Chapel itu merupakan penutup dari rangkaian pertunjukan kolaborasi seniman Indonesia dan Norwegia. Sebelumnya mereka tampil di beberapa kota di Kerajaan Inggris seperti di kota Gateshead, Kendal, Bath dan Manchester. Gamelan Shokbreker sebelum diusung ke Inggris ikut memeriahkan acara Festival Musik Dunia di Oslo. Di sana, mereka pun tampil pada acara pembukaan yang sangat spektakuler. "Sudah lama saya ingin membawa Samba Sunda ke Olso," ujar seniman Patrick yang pernah belajar suling di Bandung pada ahun 1993 itu. "It`s a long story," ujar Patrick saat ditanyakan sejarah kolaborasi dengan kelompok musisi Indonesia Samba Sunda yang beberapa bulan lalu sukses dalam turnya di beberapa kota di Eropa. Patrick yang belajar alat musik tiup selama tiga bulan sempat menyaksikan tur Samba Sunda dan akhirnya memutuskan untuk mengajak Ismet Ruchimat berkaloborasi. Tugas besar pun dimulai dan KAPA Production yang selama ini menjadi produser Samba Sunda pun ikut sibuk melakukan persiapan selama tiga bulan. Pertunjukan kolaborasi di gedung bekas gereja itu dibuka dengan permainan suling Patrick, Peter Baden (perkusen), Steinas Vaernes(trompet) dan DJ Strangefruit Paal Nyhus dalam lagu Prawa serta diiringi Samba Sunda yang terdiri atas Atjep Hidayat (gendang), Rudi Mukkhram (rebab) merangkap vokalis, Yadi Cahyadi (Saron), Asep Yana Karya (suling), Atang Suryaman (kendang) Suhendi (bonang/saron) serta Endi Supendi (gong). Sebanyak sepuluh lagu yang dimulai dari Prawa, Budak Ceurik yang dibawakan oleh Rita Tila dan disusul dengan permainan terompet kolaborasi kedua kelompok seniman dari dua benua itu dilanjutkan dengan Sok Cing dan Ecek yang kemudian salawat Alfu Salam, dan ditutup dengan Walts dan Bandung Hideng.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006