Atas peristiwa perampokan yang dialaminya itu, saya telah membuat laporan ke Mapolresta Medan."
Medan (ANTARA News) - Anwar Bakti (53) warga Jalan Bambu Medan, aktivis yang menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dirampok sekawanan pemuda bersejata tajam (sajam) di Jalan Sutomo, Selasa dinihari.

Korban Anwar Bakti (53) saat berada di Mapolresta Medan, menyebutkan, kawanan perampok yang menggendarai sepeda motor itu, mengancam dirinya dengan senjata tajam, dan akhirnya terpaksa menyerahkan sepeda motor.

Menurut Anwar, peristiwa perampokan itu terjadi, saat dirinya mengikuti rapat koordinasi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di kawasan Jalan Putri Hijau, Medan.

Rapat tersebut, menurut dia, berlangsung sampai pukul 03.00 WIB, kemudian korban dengan menggendarai sepeda motor Honda Vario BK 3441 AB pulang ke rumahnya.

"Namun, di tengah perjalanan korban singgah sebentar di Pasar III untuk membeli mie aceh, tapi tidak jadi karena sudah tutup," ujarnya.

Kemudian Anwar melanjutkan pulang ke rumah, tapi secara tiba-tiba saat berada di Jalan Sutomo Medan, sepeda motornya dipepet perampok bersenjata parang.

Korban diancam akan dibunuh perampok bersepeda motor tersebut.

Korban yang benar-benar merasa ketakutan dan cemas, meninggalkan begitu saja sepeda motornya di tempat kejadian perkara (TKP) dan lari tunggang-langgang menyelamatkan diri.

Anwar menjelaskan, meski kereta miliknya sudah dirampas para perampok tersebut, tapi dirinya terus dikejar.

"Atas peristiwa perampokan yang dialaminya itu, saya telah membuat laporan ke Mapolresta Medan," kata Anwar.

Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram Istanto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus perampokan tersebut.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014