Sidoarjo (ANTARA News) - Seorang pria yang bermaksud mencuri kabel terpaksa harus mendekam semalaman di atas tower setinggi 72 meter di Sidoarjo, Jawa Timur, setelah aksinya itu ketahuan warga yang menunggu dan mengepungnya di bawah.
Budi Santoso (35), warga Jl Dupak Lama IV Surabaya, terjebak di atas tower Telkomsel di Dusun Pegonggong, Desa Ketimung, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, selama satu malam sejak Rabu hingga Kamis.
Pada Rabu (15/11), Budi yang belum sempat mencuri kabel di atas tower itu dipergoki massa dan dikepung beramai-ramai. Takut menjadi amukan massa, ia memilih bertahan di atas tower dan sempat menelepon istrinya lewat handphone untuk minta tolong.
Kenek truk yang pernah ditahan polisi di Semarang terkait kasus penggelapan itu mulanya menunggu giliran truknya bongkar muat di pabrik pakan ternak PT Sierad di Wonoayu.
Sambil menunggu giliran truknya bongkar muat, ia jalan-jalan ke perkampungan sekitar pabrik setempat dan kemudian timbul niat untuk mencuri kabel.
Masalah muncul ketika ia berusaha memotong kabel di puncak tower. Saat itu penjaga tower setempat dibantu puluhan warga tahu kemudian mengepung tower. Massa yang kemudian bertambah menjadi ratusan orang meminta pelaku segera turun dan akan diadili.
Ia kemudian menelepon isterinya, Eni dengan HP sekitar pukul 02.00. Eni kemudian datang ke lokasi sekitar pukul 04.00 dengan diantar kerabatnya. Meskipun demikian, pelaku tetap tidak berani turun.
Ia berani turun pada Kamis pagi setelah ada petugas Polsek Wonoayu dan Polres Sidoarjo. Polisi yang datang pada pagi buta juga harus menunggu beberapa jam agar pelaku mau turun.
Begitu kakinya menyentuh tanah, tersangka langsung ditangkap, diborgol petugas dan diamankan dari kerumunan ratusan massa.
"Tersangka kini kami tahan dan kami jerat dengan pasal 363 KUHP (pencurian dengan pemberatan)," ujar Kapolsek Wonoayu AKP Supriyanto mendampingi Kapolres AKBP Drs. Utomo Heru Cahyono, Msi.
Dari tangan tersangka disita sekitar 10 meter kabel arde curian yang sudah dimasukkan ke dalam karung. Pelaku mengaku mencuri karena kepepet dengan kebutuhan keluarga.
"Uang saya tinggal Rp25 ribu, sedangkan saya butuh uang untuk menghidupi keluarga," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006