Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menegaskan agar aparat dan para demonstran mencegah terjadinya kekerasan dalam demo menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat George W Bush ke Indonesia. "Pihak aparat dan demonstran harus dapat saling menjaga" kata Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, di Jakarta, Jumat. Hidayat mengatakan, polisi jangan bertindak semena-mena dengan tindakan represi (kekerasan) kepada para pengunjuk rasa yang menyuarakan aspirasinya tersebut. "Jangan sampai terjadi penembakan atau tindakan sewenang-wenang yang bisa memprovoksai terjadinya tindakan kekerasan," katanya. Sebab jika terjadi kekerasan, menurut Hidayat, maka citra kepolisian akan semakin buruk di mata umat Islam serta dapat membuat citra buruk negara Indonesia secara umum di mata dunia. "Kekerasan yang terjadi bisa menjadikan stigmatisasi bagi umat Islam dan akan membuat citra buruk negara kita di forum internasional," katanya Untuk itu, Hidayat mengatakan, semua pihak baik aparat dan demonstran harus mampu menunjukkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beradab dan berkedaulatan. Sementara itu, Hidayat Nur Wahid memuji tindakan kepolisian dalam menangani kasus bom restoran A&W Kramat Jati, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. Menurut Hidayat, pengeboman tersebut merupakan usaha untuk menyudutkan umat Islam dengan mengkaitkan terorisme dan Islam karena pelaku bom tersebut seseorang muslim bernama Muhammad Nuh. Namun demikian, menurut Hidayat pihak kepolisian tidak terpancing untuk memberikan pembenaran skenario menyudutkan umat Islam tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006