Awalnya badan tidak enak lalu pergi ke dokter. Di sana diberi obat, tapi setelah diminumkan kok tambah parah sampai melepuh,"
Blitar (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo, Kota Blitar, Jawa Timur, menangani seorang pasien yang menderita penyakit dengan kulit terkelupas, diduga terkena alergi obat.

Kepala Pelayanan Medis RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, dokter Dharma Setiawan, Kamis mengatakan sudah melakukan pemeriksaan pada pasien bersangkutan. Kondisi pasien masih memerlukan waktu untuk memulihkan kondisinya. Yang bersangkutan diketahui bernama Febri Asmoro (20) warga Desa Bendoluwung, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar.

"Kami masih tangani penderita," katanya.

Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan menderita sindrom Stevens Johnson. Penyakit ini bisa berasal dari mengonsumsi obat-obatan baik dari obat yang dicari sendiri ataupun diberikan oleh tenaga kesehatan.

Ia juga mengatakan, sudah melakukan pemeriksaan terkait dengan penyebab pasien sampai sakit, termasuk meminta obat-obatan yang diberikan dan meminta keterangan dari dokter yang pernah merawat pasien.

Dari hasil pemeriksaan itu, obat yang diberikan sudah sesuai dengan rujukan. Pasien mengeluhkan menderita sakit dan oleh dokter yang memeriksanya, diberi obat penurun demam.

"Selain itu, juga tidak ada unsur kedaluwarsa," ujarnya.

Ia mengatakan, pasien sudah dirawat sekitar satu pekan. Sejak awal sampai sekarang, kondisinya sudah menunjukkan perkembangan yang baik. Namun, untuk makan, pasien belum bisa melakukan sendiri, sebab di mulutnya masih terdapat luka.

Walaupun keluarga meminta agar pasien dipulangkan, dokter Dharma mengatakan belum bisa memberikan rekomendasi untuk pulang, mengingat kondisi pasien yang masih belum memungkinkan. Dari rumah sakit baru bisa memberikan rekemendasi pulang, jika pasien bersangkutan sudah bisa makan ataupun minum secara mandiri.

Kondisi Febri memang memprihatinkan. Hampir sekujur tubuhnya mengelupas, namun yang terparah adalah di bagian dada dan wajah. Bahkan, bibir Febri nyaris tidak berbentuk akibat kulitnya mengelupas. Selain itu, kuku jari Febri juga copot. Saat ini, ia dirawat di ruang bougenvile RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.

Supiati, nenek Febri mengatakan, awal sakit yang diderita cucunya saat berobat ke dokter di desanya. Febri mengeluhkan sakit demam, sehingga dibawa berobat ke dokter. Ia sempat diperiksa dan diberi obat, tapi setelah meminumnya justru menderita sakit yang lebih parah, dengan kulit mengelupas.

"Awalnya badan tidak enak lalu pergi ke dokter. Di sana diberi obat, tapi setelah diminumkan kok tambah parah sampai melepuh," katanya.

Ia juga mengatakan, sampai saat ini masih menyimpan obat-obatan yang diberikan dokter di desanya itu. Keluarga saat ini masih fokus untuk pemulihan Febri dan belum berencana melaporkan dokter yang telah membuat cucunya sakit.

Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014