Jakarta (ANTARA News) - Tim SAR menemui kendala gangguan cuaca yang kurang bersahabat bagi awak pengevakuasi dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan lanjutan AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, hingga hari ke-5, Rabu.

"Cuaca yang buruk kembali menjadi kendala yang membuat gelombang permukaan setinggi 1-3 meter. Sedangkan kecepatan gelombang mencapai 4-5 knot," kata Direktur operasi Badan SAR Nasional SB Supriadi saat dihubungi dari Jakarta.

Dia mengatakan keadaan lapangan evakuasi seperti itu membuat penyelam menemui kendala yang berarti. Alasannya, jika operasi tetap dipaksakan justru akan membahayakan regu selam.

"Idealnya kecepatan gelombang itu 1 knot, tapi di atas itu akan membahayakan," ungkapnya.

Supriadi mengatakan tim SAR akan tetap melihat setiap peluang yang ada, termasuk jika cuaca semakin membaik pada Rabu. Artinya, operasi pencarian dan pertolongan akan dilakukan begitu keadaan lapangan memungkinkan dan aman bagi tim penyelam.

Tim SAR, kata dia, terdiri dari Basarnas, jajaran Pangkalan Bun, SKK Migas, penyelam tradisional dan nelayan.

Pencarian hingga Rabu sendiri merupakan operasi lanjutan tujuh hari yang dimulai sejak 31 Januari atau sejak jeda operasi yang diberlakukan pada 29-30 Januari.

Jeda tersebut dimaksudkan untuk bekal ulang, mengisi air, menambah makanan dan istirahat bagi sejumlah unsur.

Hingga hari ke-5 operasi lanjutan, sebanyak 13 jenazah telah dievakuasi oleh tim SAR.

(A061)



Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015