Jakarta (ANTARA News) - Investor asing kawasan industri PT East Jakarta Industrial Park (EJIP) menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi bidang bisnis yang sama di luar Pulau Jawa pada masa mendatang, yang akan diawali dengan serangkaian kajian.

"Tentu kami siap. Kami akan membuat kajian tentang visibilitas bisnisnya, tentang di mana lokasi terbaik untuk investasi selanjutnya. Karena pasar di luar Jawa itu juga sangat potensial," kata Presiden Direktur EJIP Hitoshi Yagi di Jakarta, Jumat.

Hitoshi mengatakan, berdasarkan pertemuannya dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin, Pemerintah Indonesia mengimbau agar para investor mempertimbangkan untuk menyebar investasinya di luar Pulau Jawa, meskipun pusat investasi dan ekonomi tetap berada di Jawa.

"Jawa bukan tempat satu-satunya untuk investasi di masa depan. Harus ada keseimbangan perkembangan di Jawa dan luar Jawa secara paralel. Inilah waktunya," kata Hitoshi.

Ia menambahkan, bidang industri yang sedang berkembang pesat di suatu daerah juga menjadi pertimbangan perusahaan asing pertama di bidang kawasan industri ini untuk masuk dan membangun usahanya.

Namun, lanjut Hitoshi, yang terpenting bagi para investor adalah ketersediaan infrastruktur, termasuk pasokan tenaga listrik dan air di suatu daerah, yang bisa membuat investor memutuskan untuk berinvestasi di daerah tersebut.

"Infrastruktur dan investasi itu bagaikan telur dan ayam. Pemerintah bilang investasi masuk dahulu, baru infrastruktur di bangun. Bagi kami, infrastruktur dahulu dibangun, baru kami masuk. Tak ada listrik, ya tak ada produksi," katanya.

Setelah 25 tahun berkiprah di Indonesia, Hitoshi mengatakan berinvestasi di Indonesia adalah pilihan yang tepat, dan kini ia dapat merasakan kesuksesannya.

"Kawasan industri kami merupakan PMA pertama dan menjadi pionir di bidang kawasan industri, yang bisa mengundang PMA lain untuk datang. Ini adalah keputusan yang tepat, dan kami merasa sangat bangga," kata Hitoshi.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015