Jakarta (ANTARA News) - Anak bungsu musisi Rinto Harahap, Astri Maria Harahap mengungkapkan semasa hidup sang ayah berjuang keras melawan penyakit kanker sumsum tulangnya.

"Kami lihat papa berjuang melawan kankernya. Kelihatan sakit sekali, dari mukanya yang capek. Papa bilang 'Papa capek'," ujar Astri kepada media di kediaman Rinto, Jakarta Selatan, Rabu.

Rinto Harahap meninggal di Singapura, Senin (9/2) di usia 65 tahun. Jenazah disemayamkan di rumah duka JL. Bango 2 No 22 Pondok Labu, Jakarta Selatan dan dimakamkan Rabu ini.

Astri mengatakan, setelah didiagnosis menderita kanker sumsum tulang belakang stadium empat pada 2013, ayahnya rutin menjalani kemoterapi setiap seminggu sekali. Kemudian, lanjut dia, selain kanker, Rinto juga menderita infeksi paru-paru.

Menurut Astri, Rinto kerap sulit menelan, bahkan saat tidur ia sering tersedak. "Papa awalnya kena kanker sumsum tulang belakang. Dari 2013 sudah menjalani kemoterapi. Terakhir, kemarin ada infeksi paru-paru. Penelanannya lemah, tidur pun keselek lidahnya. Terakhir memang yang paling parah infeksi di paru-paru, di samping kanker nya masih ada," kata dia.

Sebagai putri, Astri mengenang Rinto sebagai sosok yang pendiam. "Papa itu pendiam, dia enggak pernah marahin kita (anak-anaknya). Menegur pun dengan cara yang halus, enggak kasar. Kalau sampai menegur itu berarti kita sudah kelewatan," ungkap Astri.

"Papa sudah tenang, enggak merasakan sakit lagi. Semoga dilapangkan jalannya. Kami semua kehilangan sekali. Aku belum siap tetapi harus ikhlas. Selamat jalan pa, semoga kita segera bertemu lagi," pungkas dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015