Mudah-mudahan besok sudah bisa mengetahui data DNA dari Mabes Polri ..."
Surabaya (ANTARA News) - Tim identifikasi korban bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) kesulitan mengidentifikasi 23 jenazah korban kecelakaan AirAsia QZ 8501 yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara karena mayoritas kondisinya tidak utuh lagi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, Kamis, mengatakan bahwa sebanyak 23 jenazah masih berada di ruang pendingin jenazah RS Bhayangkara, dan tim DVI masih terus bekerja keras mengumpulkan data tambahan.

"Tim masih mengumpulkan data tambahan ante mortem dan pemeriksaan post mortem. Karena, rata-rata kondisi jasad tidak bagus," ucap Awi di Markas Polda Jatim, Surabaya.

Dikatakannya, kini tim berusaha mengandalkan data komponen kimia utama kromosom yang merupakan bahan yang menghasilkan gen atau Deoxyribonucleic Acid (DNA) korban yang dicocokkan dengan DNA keluarga intinya.

Hasil uji DNA tersebut, menurut dia, bergantung dari tes yang dilakukan Tim DVI Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) di Jakarta.

Ia berharap, dari data DNA akan segera ditemukan hasil maksimak, sehingga tinggal menyamakan dengan data korban sebelum wafat (ante mortem) dari pihak keluarga korban.

"Mudah-mudahan besok sudah bisa mengetahui data DNA dari Mabes Polri, sehingga Tim DVI Polda Jatim bisa mengetahui identitas jenazah yang ada di RS Bhayangkara," katanya menambahkan.

Sejak kecelakaan AirAsia QZ 8501 pada 29 Desember 2014 sebanyak 78 penumpang dari 101 jenazah telah teridentifikasi, sementara 23 jenazah masih dalam proses identifikasi di RS Bhayangkara, Surabaya.

Pesawat tersebut membawa 162 orang, terdiri atas 155 penumpang, yakni 138 dewasa, 16 anak-anak dan seorang bayi. Selain itu, ada seorang pilot, seorang pilot pembantu dan lima awak kabin.

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015