Jakarta (ANTARA News) - Dunia masih memiliki 27 ribu hulu ledak nuklir, karena itu semua pihak perlu memperbarui komitmen terhadap Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT).
"Langkah perlucutan senjata nuklir begitu lamban, kita masih memiliki 27 ribu hulu ledak nuklir," kata Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) Mohamed ElBaradei di Jakarta, Jumat.
Hal itu sungguh menyedihkan, lanjut dia, khususnya ketika sejumlah negara yang tergantung pada senjata nuklir menggunakan strateginya sebagai alasan untuk menghindar, kemudian negara lain tergoda untuk berkompetisi.
Ia menegaskan, negara-negara non senjata nuklir diminta tidak mengembangkan persenjataan nuklir, namun juga perlu ada komitmen yang sama bahwa negara-negara bersenjata nuklir untuk terus melucuti persenjataan nuklirnya.
Ia menyatakan, IAEA sendiri memiliki peran sentral yang di bawah NPT berfungsi menginspeksi negara-negara anggotanya dan memverifikasi program nuklir bagi tujuan damai mereka agar tidak digunakan untuk tujuan bukan damai.
"Namun mengontrol rentang teknologi menjadi semakin sulit khususnya proses nuklir seperti pengayaan yang sebenarnya merupakan program nuklir untuk perdamaian, tetapi juga bisa digunakan untuk memproduksi uranium dan plutonium sebagai senjata nuklir," katanya.
Karena itu pihaknya mengusulkan perlunya mencari cara pengayaan uranium dan plutonium di bawah kontrol multinasional yang akan memastikan semua negara diperlakukan secara sama dalam kemampuan membangun energi nuklir.(*)