Jakarta (ANTARA News) - Total Exploration and Production (Total E&P) Indonesie menyatakan siap membangun kemitraan dengan Pertamina dalam masa transisi setelah kontrak Total E&P di Blok Mahakam akan selesai pada 2017.

"Kemitraan tersebut misalnya, Pertamina bisa memiliki akses ke aset yang saat ini dimiliki oleh Total di luar Indonesia," kata President and General Manager Total E&P Indonesie, Hardy Pramono di Jakarta, Jumat.

Menurut Hardy, Total E&P sebelumnya juga sudah melakukan kemitraan tersebut dengan perusahaan minyak dan gas bumi asal Thailand, PTTEP.

"Itu juga dilakukan saat masa transisi ketika Total E&P menyerahkan operator Lapangan Bongkot di Thailand kepada PTTEP beberapa tahun yang lalu," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini produksi minyak bumi dan gas di Blok Mahakam masih memiliki jangka waktu yang panjang.

"Namun, perlu diperhatikan apabila pekerjaan pembangunan melambat maka akan ada penurunan produksi alamiah mencapai 60 persen," tuturnya.

Ia menambahkan, peran kami di sini adalah untuk menawarkan dukungan kepada pemerintah, khususnya Pertamina agar memaksimalkan pendapatan minyak dan gas untuk negara dari Blok Mahakam yang sebelumnya dikelola Total E&P.

Sebelumnya, Total E&P juga mengusulkan kepada pemerintah untuk menerapkan masa transisi selama lima tahun terkait dengan masa depan produksi minyak dan gas di Blok Mahakam setelah kontrak Total E&P berakhir pada 2017.

Tujuan dari masa transisi tersebut, antara lain untuk memungkinkan transfer kelancaran operator dari Total E&P ke Pertamina dan mengamankan program investasi yang diperlukan untuk mempertahankan pruduksi.

Selain itu, untuk menjamin komitmen pengiriman gas untuk para pembeli baik dari internasional maupun domestik. pada tahun-tahun mendatang.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015