Ada 11 anak-anak, seorang laki-laki dan lima wanita yang salah satunya sedang hamil,"
Jakarta (ANTARA News) - Seorang WNI perempuan dari 16 WNI yang diamankan oleh otoritas Turki beberapa waktu lalu dalam kondisi sedang hamil.

"Ada 11 anak-anak, seorang laki-laki dan lima wanita yang salah satunya sedang hamil," kata Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Saud Usman Nasution, di Jakarta, Selasa.

Mereka kini masih diamankan di rumah penampungan sementara di Turki.

Polri dalam hal ini Densus 88 Antiteror Mabes Polri berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Luar Negeri serta Badan Intelijen Negara (BIN) telah memberangkatkan perwakilannya ke Turki untuk menyelidiki motivasi dan sponsor keberangkatan 16 WNI yang ditangkap tersebut.

Menurut hasil penyelidikan tim gabungan itu, salah satu tujuan kepergian rombongan adalah untuk menengok suami-suami mereka di Suriah. "Mereka ingin mengunjungi suaminya di sana," katanya.

Meski demikian pihaknya belum bisa memastikan apakah rombongan tersebut terkait dengan paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau tidak.

"Belum tahu persis apakah mereka terlibat ISIS. Tim kami belum menginterogasi mereka. Jadi tim baru berdialog dengan pihak petugas imigrasi Turki," katanya.

Keenam belas WNI itu ditangkap pihak keamanan Turki ketika hendak menuju Suriah. Mereka ditangkap karena tidak memiliki dokumen keimigrasian.

Sementara terkait 16 WNI lainnya yang memisahkan diri dari rombongan tur di Turki, hingga kini pihaknya belum mengetahui keberadaan mereka

Ada dua kelompok WNI yang berbeda yang kini berada di Turki.

Kelompok pertama adalah 16 orang WNI yang ikut dalam tur wisata yakni kelompok yang berangkat ke Turki bersama rombongan agen perjalanan wisata pada 24 Februari 2015.

Namun, saat jadwal kepulangan ke Indonesia tanggal 4 Maret, mereka tidak ikut pulang ke Indonesia dan memisahkan diri dari rombongan.

Sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok baru yang ditangkap pada 4 Maret 2015.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015