Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk melahirkan generasi muda yang berbudi luhur, cerdas dan terampil sekaligus mengamalkan Pancasila.
"Saya minta Pramuka membina generasi muda yang cerdas, terampil, serta berbudi luhur," kata Presiden di hanggar Skuadron 17 TNI-AU di Lanuma Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat sore, ketika menerima Tongkat Perdamaian yang dibuat Gerakan Kepanduan Asia-Pasifik dalam rangka memperingati tahun ke-50 berdirinya gerakan kepanduan di kawasan ini serta berdirinya kepanduan dunia yang ke-100 jatuh 2007.
Yudhoyono pada acara ini didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mendiknas Bambang Sudibyo, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi serta Ketua Kawrir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar.
Selaku Ketua Majelis Pembina Nasional Gerakan Pramuka, Yudhoyono yang mengenakan seragam Pramuka mengatakan, wadah ini didirikan Baden Powell 22 Februari tahun 1907 untuk meningkatkan kemampuan generasi muda serta menjalin hubungan yang kuat dia antara para pemuda dan pemudi seluruh dunia.
"Pada tahun 1907, Baden Powell mendirikan Gerakan Kepanduan untuk mengakhiri ketidakpastian yang dihadapi para pemuda," kata Yudhoyono yang baru saja tiba di Lanuma Halim Perdanaksum dari Yogyakarta untuk melantik sekitar 900 perwira muda dari TNI-AD, TNI-AU, TNI-AL serta Polri.
Tongkat Perdamaian yang disebut "Rover Peace Baton" tersebut telah dibawa berkeliling beberapa negara Asia Pasifik dan sebelum tiba di Indomsia telah diarak di PNG. dari Indonesia, tongkat ini akan dibawa lagi ke Singapura.
(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006