Arish, Mesir (ANTARA News) - Sedikitnya 15 personel militer dan empat warga sipil tewas dalam serangan serentak yang melibatkan penggunaan senjata api terhadap pos pemeriksaan di Semenanjung Sinai, Mesir, pada Kamis (2/4), kata satu sumber keamanan kepada Xinhua.

Gerilyawan "menyerang empat pos pemeriksaan di Sinai Utara untuk menarik perhatian petugas keamanan, tapi mereka memusatkan perhatian pada satu serangan di sebelah selatan Kota Sheikh Zuweid", kata sumber itu. Ia menyatakan para penyerang melancarkan dua peledakan dan melepaskan tembakan ke personel militer di sana.

Sebanyak 19 warga sipil dan 19 personel keamanan cedera dalam serangan tersebut, yang dilancarkan oleh gerilyawan yang tak dikenal. Selama serangan itu, mereka menggunakan senapan mesin dan menembakkan roket.

Sementara itu, sumber tersebut menambahkan sedikitnya 15 gerilyawan tewas selama baku-tembak dengan pasukan keamanan, yang berhasil menemukan tempat persembunyian mereka di beberapa daerah di Sheikh Zuweid.

Pada malam harinya, personel Angkatan Udara melancarkan serangan terhadap tempat persembunyian di Kota Kecil Al-Hodaida dan Al-Fitat di sebelah selatan Sheikh Zuweid dan menewaskan sebanyak 40 gerilyawan, kata Xinhua.

Ia menyatakan Angkatan Udara menggunakan helikopter Apache dan dua jet tempur F16 selama serangan anti-gerilyawan mereka dan tak ada warga sipil yang tewas atau cedera dalam serangan tersebut.

Kantor berita resmi Mesir, MENA, menyatakan 15 tersangka ditangkap selama serangan personel keamanan terhadap Sheikh Zuweid dan Kota Rafah di perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan Kamis itu.

Kegiatan gerilyawan meningkat di Mesir sejak penggulingan presiden Mohamed Moursi, dari kubu Islam, oleh militer pada Juli 2013 dan selanjutnya penindasan personel keamanan atas pendukung Moursi. Sebanyak 1.000 orang tewas dan ribuan orang lagi ditangkap.

Sementara itu, ratusan polisi dan personel militer tewas dalam serangan anti-pemerintah, yang dilancarkan oleh gerilyawan fanatik.

Kebanyakan serangan tersebut dilancarkan di semenanjung bergolak itu tapi juga meluas sampai ke Ibu Kota Mesir, Kairo, dan provinsi lain di seluruh negeri tersebut.

Kelompok Ansar Bayt Al-Maqdia, yang berpusat di Sinai dan belum lama ini menyampaikan janji setia kepada Negara Islam (IS), mengaku bertanggung-jawab atas sebagian besar serangan anti-pemerintah di Mesir.

Secara terpisah pada Kamis, satu ledakan terjadi di satu pertokoan di jalan raya di Provinsi Qalioubiya tanpa merenggut korban jiwa. Sementara itu di Provinsi Sharqiya, pasukan keamanan menjinakkan dua peledak yang ditujukan ke menara penyalur listrik.
(C003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015