Makassar (ANTARA News) - Sedikitnya 100 supir angkutan kota (Angkot) di Makassar, Sulsel, mogok dan mendatangi gedung DPRD Kota Makassar, Senin, memprotes rencana pemerintah setempat mengoperasikan angkutan massal bus ber-AC (air conditioner) yang mereka sebut "busway". Para supir yang mengaku tergabung dalam Asosiasi Pemilik dan Supir Angkot Makassar (APSAM) itu bersama Lembaga Pengembangan Sosial Ekonomi dan Kepemudaan (LPSE) BIYAS, memarkir kendaraan mereka di kedua sisi jalan depan gedung DPRD sehingga lalulintas di jalur itu macet, wartawan ANTARA dari Makassar melaporkan. Ratusan penumpang menjadi terlantar, bahkan sebagian diturunkan secara paksa di DPRD Kota Jalan AP. Pettarani. Menurut salah seorang sopir angkutan umum, Rivai, dirinya terpaksa menurunkan penumpangnya sebagai bentuk solidaritas terhadap para supir yang menolak kehadiran busway. pengoperasian busway ini ditolak karena pasti akan mengurangi penghasilan para supir angkot. "Saat ini saja, mencari penumpang susahnya minta ampun apalagi kalau busway sudah beroperasi," jelasnya dan menambahkan bahwa rata-rata pendapatan yang diperoleh dalam sehari dari menyetir angkot pete-pete antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu. Di hadapan anggota Komisi A DPRD Kota Makassar, para sopir ini mendesak kepada wakil rakyat untuk menolak kehadiran busway karena dianggap akan menghilangkan dan mengurangi mata pencaharian sopir. Mereka juga meminta kepada Pemerintah Kota Makassar untuk membatalkan rencana tersebut. Rencana pengoperasian busway yang dinilai dapat mengatasi kemacetan arus lalulintas ini, kata Ketua APSAM, Maddi, terlalu dini karena jarak tempuh jalanan dalam kota serta lebar rata-rata jalanan belum memungkinkan untuk pengoperasian busway. Menurut Maddi, salah satu faktor penyebab kemacetan di kota ini adalah jumlah kendaraan yang beroperasi terlalu banyak, baik kendaraan pribadi maupun umum. Menurut para supir, sebaiknya pemerintah membatasi jumlah kendaran yang beroperasi, khususnya angkutan umum yang kini banyak beroperasi tanpa memiliki izin trayek. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar, Yusuf Gunco mengatakan bahwa pihaknya akan meneruskan aspirasi masyarakat supir angkot ini dengan pemerintah Kota Makassar. Rencananya, busway ini akan beroperasi pada tahun 2008 dengan menggunakan bus sedang yang berkapasitas 20 orang. Untukl persiapan busway itu, Pemkot mulai 2007 akan melebarkan sejumlah jalan untuk pembangunan koridor I (Terminal Regional Daya-Karebosi), koridor II (Sungguminasa-Karebosi), dan koridor III (Tanjung Bunga-Karebosi) dengan jumlah anggaran Rp40 miliar yang bersumber dari APBD dan APBN 2007.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006