Palu (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah di Palu, Rabu, merilis isi telepon genggam milik Daeng Koro saat gembong teroris itu ditangkap dalam keadaan tidak bernyawa pada 3 April 2015.

Di dalam telepon genggam itu ada rekaman video berisi Daeng Koro sedang melatih bela diri dua remaja di sebuah pekarangan rumah yang daerahnya belum diketahui.

Di dalam telepon genggam itu ada foto Daeng Koro dan keluarganya memegang senjata dengan latar belakang bendera warna hitam bertuliskan huruf Arab mirip bendera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Pada foto tersebut Daeng Koro beserta istri dan tiga anaknya yang berusia kurang dari sepuluh tahun memakai topeng, namun ada pula foto istri Daeng Koro yang sedang memegang M16 dan panah sambil membidikkan senjata.

Wakil Kepala Detasemen Khusus 88/Antiteror Kombespol Marthinus Hukom mengatakan dalam waktu dekat polisi akan memintai keterangan istri Daeng Koro terkait senjata yang dipegangnya seperti terlihat pada foto tersebut.

"Bisa jadi dia jadi tersangka kalau mengetahui tentang senjata api tersebut," kata mantan Kepala Bidang Intelijen Densus 88/Antiteror itu.

Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gerakan radikal di wilayahnya.

"Sampaikan informasi ke aparat terdekat agar segera ditindaklanjuti," katanya.

Saat ini ratusan polisi masih mengejar kelompok teroris yang diperkirakan berada di hutan Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi.




Pewarta: Riski Maruto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015