... saya belum bisa mengatakan siapa dan berapa jumlahnya...
Serang, Banten (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Banten mengindikasikan ada upaya-upaya perekrutan warga khususnya di wilayah Banten jaringan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS/ISIS), melalui internet. 

"Secara kuantitatif, saya belum bisa mengatakan siapa dan berapa jumlahnya. Sebab masyarakatlah yang lebih faham karena khan itu pasti terkait dengan keluarganya ya," kata Kapolda Banten, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, usai menghadiri deklarasi anti NIIS/ISIS yang diselenggarakan Front Masyarakat Banten Anti ISIS (F MBAI), di depan alun-alun Kota Serang, Senin.

Media sosial, kata dia, menjadi alat kampanye NIIS/ISIS untuk mendapatkan anggota-anggota baru. 

"Propaganda dan informasi-informasi di dunia maya itu adalah keniscayaan dunia global. Namun yang terpenting membangun kecerdasan masyarakat untuk bisa memilih mana yang negatif dan positif. Jangan kaget dengan dunia maya ada baik ada buruk, tinggal kita pandai memilihnya," kata Amar.

Sementara itu Kordinator F MBAI, Embay Mulya Syarif, mengatakan, "Saya tegaskan ISIS itu bukan Islam karena Rosululoh tidak mengajarkan tindakan kekerasan dan pembunuhan. Masyarakat Banten harus waspada, fahami ajaran Islam dengan baik sesuai tuntunan dan ajaran Nabi Muhamad SAW."

Kurang dari 24 jam lalu beredar video di YouTube dari NIIS/ISIS tentang penghancuran luar biasa semua kompleks sejarah Warisan Dunia di kota kuno Irak, Nimrud. Mereka memasang bom di kompleks itu dan meledakkan situs Warisan Dunia itu begitu saja. 

Semua jejak peradaban manusia yang tidak terperi berharganya bagi manusia hilang-musnah dihancurkan mereka.

Beberapa pekan sebelumnya, situs makam Nabi Yunus yang menjadi nabi dalam agama Islam dan Kristen, juga dihancurkan NIIS/ISIS. Belum lagi kekejaman dan kebiadaban terhadap sesama manusia di luar nalar manusia yang mereka tunjukkan kepada dunia. 

Pewarta: Mulyana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015