Kuala Lumpur (ANTARA News) - Para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia paling aktif dibanding pekerja asing lainnya untuk mengirimkan uang ke Tanah Air dengan jumlah pengiriman rata-rata 800 ringgit sekali transaksi, dengan frekuensi pengiriman sekitar enam kali dalam setahun.

"TKI di Malaysia terbilang aktif kirimkan uang ke kampung halamannya. Mereka (TKI) pelanggan nomor satu kami," ungkap Managing Director Merchantrade Asia Sdn Bhd, Ramasamy Veeran yang disampaikan kepada ANTARA dan beberapa media setempat di Kuala Lumpur, Jumat.

Bahkan, lanjut dia, jumlah dan volume transaksinya juga makin meningkat. Para TKI yang melakukan pengiriman uang tersebut mulai dari pekerja bangunan, pekerja rumah tangga, pekerja toko/restoran dan pekerja di sektor jasa lainnya hingga pekerja perkebunan.

Dijelaskannya, jumlah pengiriman melalui Merchantrade sebanyak 200 ribu transaksi per bulannya, atau mencapai 1,3 juta transaksi per tahun.

"Tahun ini, targetnya mencapai 2 juta transaksi," ucapnya dengan menjelaskan target nilai transaksinya diatas 2,1 miliar ringgit.

Untuk pasar Indonesia, Merchantrade juga bekerja sama dengan Bank BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Syariah Mandiri dan Bank Permata.

Para TKI, lanjut dia, semakin sadar melakukan pengiriman melalui cara yang legal sejalan dengan semakin tingginya kesadaran mereka untuk bertransaksi sesuai aturan yang berlaku di negara ini.

"Merchantrade senantiasa menawarkan cara pengiriman yang benar dan kita punya lokasi yang bagus yang tersebar di banyak tempat. Kami punya 66 cabang dan 258 agen dan akan ditambahkan lagi 60 outlet baru," ucapnya.

Sementara itu, Financial Institutions Group Assistant Vice President Bank BNI, Agus N Bayu Mahendra mengatakan, potensi pengiriman uang yang dilakukan para TKI di Malaysia luar biasa bagus.

Ia mengumpamakan, jika ada dua juta TKI di Malaysia, dan 60 persennya mengirim uang maka terdapat potensi 1,2 juta orang yang akan kirim uang ke Tanah Air.

Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015