Jakarta (ANTARA News) - PT Angkasa Pura (AP) II membukukan laba belum diaudit (unaudited) Rp350 miliar pada tahun ini atau naik sekira tiga persen dibanding tahun lalu, kata Direktur Utama PT AP II, Eddie Haryoto usai menghadiri Acara Puncak HUT LKBN ANTARA ke-69 di Jakarta, Selasa. Menurut Eddie, perkembangan lalu lintas udara domestik yang trennya turun, bahkan cenderung stagnan merupakan faktor utama yang menyebabkan kenaikan laba AP II tahun ini relatif kecil. Dijelaskannya, tren lalu lintas udara tahun ini turun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Jika tahun ini hanya tumbuh sekitar enam persen dibanding tahun sebelumnya maka tahun-tahun sebelumnya 18-20 persen," katanya. Karena itu, tegasnya, PT AP II dalam rangka meningkatkan konsolidasi kinerja, akan berupaya membidik potensi pendapatan lainnya antara lain, membangun terminal kargo secara khusus. "Selama ini, kami hanya berkutat mengurus penumpang dan `ware housing` (pergudangan) karena itu mulai 2007, kami melangkah ke terminal kargo," katanya. Dikatakannya, pada tahap awal investasi yang disiapkan sekitar Rp250 miliar yang bersumber dari dana internal untuk terminal kargo seluas 50 hektar. "Pada tahap awal kami danai sendiri, tetapi ke depan bisa saja menggandeng pihak lain. Ini sangat potensial, kalau kami ke bank dan pinjam, banyak yang bakal ngasih," katanya. Data PT AP II selama ini, pertumbuhan kargo domestik dan internasional per tahunnya 8-10 persen per tahun dan hal ini ditandai dengan masuknya sejumlah maskapai yang menyiapkan pesawat khusus untuk kargo. Sebelumnya, Direktur Operasi dan Teknik, PT AP II, I Made Dhordy menyebut, lokasi terminal kargo tersebut akan disebut sebagai `cargo village` (desa kargo) yang posisinya di seberang Garuda Maintenance Facilities (GMF).(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006